Seperti diketahui, TikTok merupakan platform media sosial yang mayoritas menyuguhkan konten hiburan.
Ini berbeda dengan Shopee yang sengaja diciptakan khusus untuk menjadi sebuah e-commerce untuk jual beli barang yang dibutuhkan penggunanya.
Daya tarik TikTok sebagai aplikasi media sosial, makin memudahkan penggunanya untuk secara impulsif membeli barang-barang, yang notabene lebih murah ketimbang platform Shopee.
Di platform media sosial TikTok, pengguna tak hanya berbelanja, namun juga bisa membuka aplikasi ini untuk menikmati konten lain di dalamnya.
Sementara di Shopee, pengguna dengan sengaja membukanya untuk tujuan belanja yang dibutuhkan. Ketika pengguna masuk ke platform tersebut, tujuannya memang untuk membeli barang yang dibutuhkan.
Jadi, kemungkinan belanja impulsif di Shopee akan lebih jarang ditemui ketimbang di media sosial TikTok.
Bahkan, meski Shopee juga menyediakan live streaming untuk penjual, namun tetap saja kalah dengan TikTok Shop. Hal ini karena sejak awal platform TikTok diciptakan sebagai media sosial untuk hiburan sekaligus belanja.
Baca Juga: Info penting! Kata pakar, minum air putih seliter lebih sehari bisa cegah Diabetes Tipe 2
Belanja dari menonton konten hiburan di TikTok lebih mempunyai daya tarik tersendiri dibanding Shopee.
Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan, video memiliki peran penting dalam penemuan dan pemilihan produk sebelum membeli.
“Ini termasuk karena meningkatnya pengguna millenial dan gen-Z,” ujarnya melansir katadata.co.id.
Edward menilai, menilai social commerce seperti TikTok memiliki segmen pasar berbeda dengan e-commerce seperti Shopee.
Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro sepakat bahwa target pasar e-commerce seperti Shopee berbeda dengan social commerce seperti TikTok.