JAKARTA INSIDER - Kabar mengenai dugaan penjualan data dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Indonesia di media gelap (Dark Web) menghebohkan.
Twitter akun @DailyDarkWeb melaporkan bahwa data tersebut diduga telah dijual oleh seorang pelaku ancaman, dengan klaim memiliki sebanyak 337.225.465 baris data.
Kabar tersebut mengemuka hanya dua minggu setelah bocornya 34 juta data dari Imigrasi Indonesia.
Akun Twitter @apostiera turut mengungkapkan kekhawatiran terhadap situasi ini, mengatakan bahwa negara kita terlihat sangat rentan dalam menjaga keamanan data pribadi masyarakat.
Ia juga menyoroti fakta bahwa data kependudukan yang mencakup informasi KTP sebanyak 337 juta penduduk Indonesia, yang dikelola oleh Ditjen Dukcapil, sekarang dijual di forum kejahatan siber.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan serius mengingat pentingnya keamanan data pribadi warga negara.
Baca Juga: Serangan hacker LockBit guncang Bank BSI, dalih maintenance teknis, ternyata siasat penutup
Ditjen Dukcapil sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas kependudukan dan pencatatan sipil memiliki tugas besar dalam menjaga kerahasiaan data dan mencegah penyalahgunaan.
Belum ada pernyataan resmi dari Kemendagri terkait kabar ini.
Namun, masalah ini menyoroti pentingnya perbaikan sistem keamanan data dan perlindungan privasi yang lebih baik di Indonesia.***
Artikel Terkait
Serangan hacker LockBit guncang Bank BSI, dalih maintenance teknis, ternyata siasat penutup
Indonesia kembali terkena serangan hacker, kini The Milad Leaks bocorkan 10TB data dari ribuan web pemerintah