“Karena kita tadi sudah nyebutin quality, efficiency, dan innovation itu kan penting banget. Sebagai perusahaan Indonesia, kita ternyata kualitasnya ga kalah kok sama negara lain. Kebanyakan kita kalo masuk pasar luar negeri, kita merasa produk kita ini inferior. Nah itu sesuatu persepsi yang salah,” ujarnya.
Selain berbicara terkait key success factor guna penetrasi konsumen, Ricky juga bercerita bahwa konsumen tidak bisa dibohongi. Menurutnya, jika key success factor dijalankan dengan baik namun konsumen merasa produk yang ditawarkan tidak sesuai maka ia tidak akan pernah kembali lagi menjadi pelanggan produk kita.
“You never cheat the consumer, gak bisa bohongi konsumen. Karena kalau mereka makan produknya tapi rasanya atau kualitasnya ga oke, ga akan repeat. Nah apalagi di dunia bisnis, kalo konsumen ga repeat, kita tewas deh.”
Baca Juga: Sudirman Said puji AHY, tolak tawaran jadi Cawapres demi koalisi perubahan dan persatuan
Selain membahas terkait key success tadi, Ricky Afrianto juga membagikan pengalaman bahwa brand ambassador juga mempengaruhi dalam penetrasi konsumen dari sisi marketing.
Menurutnya, orang yang ditunjuk sebagai brand ambassador harus paham tidak hanya dari produk tapi juga pengetahuan terkait konsumen.
“Pertama selebritinya of course orang harus tahu. Yang kedua, di samping orang tahu, juga punya kesesuain dengan kita. Jadi kalo mereka kita menawarkan sesuatu yang lembut dan kita menggunakan rocker kan gak nyambung. Nah itu usahain kalo bisa match. Nah yang ketiga, secara persepsi dari segi konsumen ya yang tidak negatif,” ujarnya.
Podcast JPP Talk sendiri berlangsung menarik dengan durasi yang cukup panjang membahas seluk beluk konsumen bagi bisnis.
Untuk Anda yang ingin menonton langsung Podcast JPP Talk episode 3 ini bisa menonton langsung di akun Youtube Jaringan Pemred Promedia.***