JPP Talk Episode 3: Ricky Afrianto Global Director PT Mayora Group bagikan Key Success cara penetrasi konsumen

photo author
- Jumat, 9 Juni 2023 | 14:09 WIB
Behind the scene podcast JPP Talk Episode 3 antara Ricky Afrianto, Global Director PT Mayora Group dengan Bimo Aditya, Manager Marketing Promedia.
Behind the scene podcast JPP Talk Episode 3 antara Ricky Afrianto, Global Director PT Mayora Group dengan Bimo Aditya, Manager Marketing Promedia.

 

JAKARTA INSIDER - Jaringan Pemred Promedia (JPP) kali ini memboyong Global Director PT Mayora Group, Ricky Afrianto untuk mengisi acara podcast yang bertajuk JPP Talk Episode 3

Acara podcast JPP Talk Episode 3 kali ini, Ricky Afrianto langsung dipandu oleh Manager Marketing Promedia, Bimo Aditya. 

Dalam kesempatan podcast JPP Talk Episode 3, Ricky Afrianto tak pelit membagi pengalamannya dalam mengembangkan Mayora Group sebagai brand FMCG Indonesia yang ‘go internasional’ serta key success dalam penetrasi konsumen. 

Baca Juga: Eurozone: Negara Eropa yang Memakai Euro Sudah Resesi Teknis

Diketahui, permen kopi Kopiko, yang merupakan salah satu brand Mayora, telah lalu-lalang di kancah internasional.

Bahkan, Kopiko telah beberapa kali tayang di beberapa episode film Korea hingga iklan di luar negeri. Tentu saja, ini menjadi prestasi membanggakan mengingat produk ini berasal dari Indonesia.

Atas kerja kerasnya dalam mengembangkan Mayora Group menjadi salah satu FMCG Indonesia yang go Internasional, Ricky Afrianto mendapatkan anugerah SWA pada tahun 2019 silam. Ia menempati urutan 13 dalam daftar 100 SWA. 

Baca Juga: DRAMATIS, pria obesitas berbobot 300 Kg ini dievakuasi ke RS pakai alat berat, terpaksa jebol pintu rumah!

3 Key Success Factor

Pria yang gemar bermain voli ini mengatakan setidaknya ada 3 key success factor untuk penetrasi konsumen dalam bidang marketing khususnya di Mayora Group yang juga bisa digunakan di lini bisnis lain guna menjadikan konsumen bukan pembeli pertama dan terakhir produk.

Tiga kunci sukses tersebut yakni quality(kualitas), efficiency(efisiensi), dan innovation(inovasi).

Selain itu, Ricky juga menyebutkan bahwa sebenarnya kualitas perusahaan Indonesia tidak kalah bersaing dengan negara lain. Yang jadi permasalah utama menurutnya adalah persepsi saat perusahaan Indonesia masuk pasar luar negeri.

Baca Juga: Persidangan pencemaran nama baik Luhut memanas, Netizen: Pengacara Hariz dan Fatia baru belajar sidang

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Tim Bisnis Promedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X