Kisah inspiratif di balik keluarga Djokosoetono pemilik Bluebird, selalu utamakan pendidikan!

Beliau berasal dari keluarga kaya di Malang, tetapi mengalami kebangkrutan.

Namun, dengan usaha dan keuletannya, Ibu Mutiara berhasil mengubah nasib keluarganya.

Beliau berkuliah di universitas ternama di Indonesia, Universitas Indonesia, dan menikah dengan almarhum Pak Djokosoetono.

Baca Juga: Bukan kota Kuntilanak, inilah sejarah tentang Kota Pontianak, ibu kota Kalimatan Barat!

Setelah suaminya meninggal dunia, Ibu Mutiara harus berjuang sendirian mengurus anak-anak yang masih kecil.

Dalam keadaan yang sulit tersebut, warisan mobil yang ditinggalkan oleh suaminya dijadikan sebagai taksi.

Anak-anaknya, Chandra dan Purnomo, bahkan ikut serta dalam mengemudikan taksi tersebut.

Dalam perjalanan waktu, mereka berhasil mencapai kesuksesan yang luar biasa.

Keluarga Djokosoetono adalah contoh nyata bagaimana seseorang yang pernah kaya, kemudian jatuh miskin karena keadaan, bisa bangkit kembali dan meraih kejayaan.

Baca Juga: Rahasia dan fakta terkait air Zam Zam, air suci bagi umat Islam yang banyak diminum setiap harinya

Mereka memiliki komitmen yang kuat terhadap pendidikan, yang terbukti dengan kesuksesan generasi berikutnya, seperti Pak Sigit dan Bu Noni yang menjadi "wajah" Blue Bird saat ini.

Mereka adalah pembicara yang sangat diminati dan tak mengharapkan bayaran atas kontribusi mereka.

Salah satu faktor penting kesuksesan mereka adalah peran mereka sebagai pelopor pendidikan di Indonesia, dengan dukungan mereka terhadap Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) dan Polri Institut Teknologi Polisi.

Purnomo Prawiro, salah satu anggota keluarga Djokosoetono, telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendidikan.

Sebagai mantan anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia, beliau membangun Balai Purnomo atau The Multifunction Hall yang menjadi gedung serba guna untuk berbagai kegiatan.