Baca Juga: Ereveld: Kuburan asing di pusat hiburan Taman Impian Jaya Ancol Jakarta
Sedangkan Jejak Karbon menunjukkan emisi karbon yang dihasilkan oleh suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, dan dihitung dalam satuan ton CO2 per tahun.
Dengan hasil pengukuran ini, PT BNP Paribas AM bertujuan mengajak investor untuk bersama-sama menggandeng emiten di pasar modal untuk menuju praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Komitmen kuat PT BNP Paribas AM untuk berada di garda depan dalam menyuarakan pentingnya menjaga keberlanjutan telah tercermin dari langkah-langkah mendukung ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif, baik dari solusi investasi maupun edukasi.
Baca Juga: Manfaat terapi bekam dalam menjaga kesehatan, badan jompo wajib tahu!
BNP Paribas Indonesia ESG Equity sendiri merupakan reksa dana keempat yang mengusung tema keberlanjutan yang dikelola oleh Perusahaan, setelah sebelumnya PT BNP Paribas AM menjadi yang pertama di industri untuk memperkenalkan kombinasi integrasi ESG dengan prinsip Syariah di tahun 2016.
Berdasarkan data IDX, di akhir tahun 2022 PT BNP Paribas AM juga mencatatkan dana kelolaan tertinggi dalam lingkup reksa dana saham onshore yang mengusung tema sustainable investment, lewat BNP Paribas SRI Kehati (dengan total dana kelolaan Rp 1,981 Triliun per Desember 2022).
PT BNP Paribas AM kini mengelola 4 reksa dana yang mengusung tema berkelanjutan dengan total AUM Rp 5,58 Triliun per Maret 2023.
Saat ini, BNP Paribas Indonesia ESG Equity tersedia di beragam platform digital, yaitu Bareksa dan Bareksa Prioritas, IPOT, serta Pluang. Ke depannya reksa dana ini akan hadir di lebih banyak mitra distribusi bank dan nonbank untuk menjangkau lebih banyak investor.
“Kami percaya investasi berbasis ESG sebagai pilihan tepat yang dapat dilakukan sekarang, terutama bagi generasi muda sebagai The Future Makers, untuk masa depan yang lebih baik. Sebagai investor, kami memilih untuk menyuarakan serta memberikan pengaruh melalui investasi yang kami lakukan, yaitu lewat investasi berbasis ESG, agar emiten di pasar modal Indonesia dapat memberikan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi generasi yang akan datang.” Priyo menyimpulkan.***
Artikel Terkait
Menguak fakta tentang jin khodam, mitos atau kenyataan yang perlu diwaspadai
Manfaat terapi bekam dalam menjaga kesehatan, badan jompo wajib tahu!
Ereveld: Kuburan asing di pusat hiburan Taman Impian Jaya Ancol Jakarta
8 Ciri orang yang rezekinya sudah ditutup orang lain lewat ilmu hitam, apa saja? Yuk simak!
7 Ciri dan tanda tempat sekitar Anda ada gerbang gaib, menurut ahli spiritual Mbah Yadi, waspadalah!