JAKARTA INSIDER - Beberapa waktu lalu beredar dokumen yang memuat daftar 46 konglomerat Indonesia yang diklaim menjadi pemegang Patriot Bond instrumen utang yang diterbitkan oleh Danantara melalui skema private placement.
Total dana yang tercatat dalam dokumen tersebut mencapai Rp 51,75 triliun per September 2025.
Dalam daftar itu, sebagian konglomerat muncul dengan porsi pembelian yang sangat besar, yakni Rp 3 triliun masing-masing, antara lain:
Baca Juga: Purbaya Tanggapi Bahlil: Klarifikasi Data Subsidi LPG 3 Kg di Hadapan DPR
Antony Salim (Salim & DCI)
Prajogo Pangestu (Barito)
Sugianto Kusuma (Agung Sedayu & Erajaya)
Franky Widjaja (Sinar Mas)
Baca Juga: Subsidi LPG 3 Kg Jadi Sorotan: Misbakhun, Bahlil, dan Purbaya Saling Adu Argumen
Boy Thohir & Edwin Soeryadjaya (Adaro & Saratoga)
Budi Hartono (Djarum)
Low Tuck Kwong (Bayan Resources)
Baca Juga: Tips Skincare Malam Hari ala Huda Beauty agar Kulit Cerah dan Lembap
Selain itu, beberapa nama konglomerat muncul dengan porsi lebih kecil, antara Rp 750 miliar hingga Rp 1,6 triliun, seperti James Riady, Tommy Winata, Hilmi Panigoro, Gunawan Lim, Eddy Sariaatmadja, Arif Rachmat, Alexander Tedja, Martua Sitorus, dan lain-lain.
Artikel Terkait
Mengapa Main HP Sebelum Tidur Bisa Merusak Kualitas Istirahat?
4 Eye Cream Lokal Bagus untuk Atasi Lingkar Hitam dan Kerutan
Tips Skincare Malam Hari ala Huda Beauty agar Kulit Cerah dan Lembap
Subsidi LPG 3 Kg Jadi Sorotan: Misbakhun, Bahlil, dan Purbaya Saling Adu Argumen
Purbaya Tanggapi Bahlil: Klarifikasi Data Subsidi LPG 3 Kg di Hadapan DPR