Media Financial Times melaporkan, Trump kini mengizinkan perusahaan chip Nvidia dan AMD mengekspor chip canggih ke China dengan imbalan biaya tertentu.
Kebijakan ini memicu kekhawatiran sejumlah pihak di pemerintahan AS yang fokus pada keamanan nasional.
Masa tenang hubungan dagang ini muncul di saat Trump berhasil menurunkan tarif dengan Uni Eropa dan Jepang, tetapi gagal mencapai kesepakatan dengan India dan Brasil sehingga negara-negara itu justru terkena tarif tinggi.
Meski ada gencatan senjata, AS tetap memberlakukan tarif tambahan 30 persen untuk barang impor dari China, membuat tarif rata-rata di atas 50 persen.
Sementara itu, China mengenakan tarif 10 persen untuk semua barang AS, ditambah 10–15 persen untuk komoditas penting seperti kedelai dan energi.***
Artikel Terkait
Panduan Lengkap Balik Nama Sertifikat Tanah dari Orang Tua ke Anak Berdasarkan Peraturan Pertanahan Indonesia
Mengenal Pahlawan Terkenal Asal Riau yang Mengukir Sejarah Bangsa Indonesia
10 Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik di Indonesia yang Wajib Diketahui
Tak Sanggup Melihat Kekejaman Israel di Gaza, Madonna Meminta Paus Leo XIV Kunjungi Palestina dan Hentikan Israel
Peduli Gaza, Madonna Serukan Lembaga Kemanusiaan Untuk Berdonasi