JAKARTA INSIDER - CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah memberikan instruksi tegas.
Terutama untuk melaksanakan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan di tubuh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Sebagai lembaga investasi milik pemerintah yang didirikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Danantara kini akan menjalankan langkah-langkah peninjauan.
Langkah peninjauan akan dilakukan menyeluruh demi memperkuat tata kelola internal dan eksternal.
Baca Juga: Layanan SIM Keliling di DKI Jakarta hari ini, tersedia di 5 lokasi!
Rosan menuturkan bahwa instruksi dari Presiden menekankan pentingnya keselarasan visi dan misi antara Danantara dengan seluruh entitas di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kami diminta untuk mengevaluasi secara total, seluruh jajaran direksi dan perusahaan-perusahaan turunan BUMN, agar semuanya berada dalam garis pemahaman dan arah yang sama,” ungkap Rosan dalam pernyataannya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada Senin, 28 April 2025.
Evaluasi yang dimaksud, kata Rosan, tidak hanya dilakukan secara internal oleh tim Danantara, melainkan juga akan melibatkan penasihat independen (advisor).
Tujuannya adalah untuk menjamin kualitas tata kelola yang sesuai standar global dan meningkatkan kapasitas kepemimpinan di tiap unit usaha.
Lebih lanjut, Rosan juga menekankan komitmen Presiden Prabowo agar seluruh pengelola Danantara bebas dari praktik korupsi.
"Presiden berkali-kali menegaskan bahwa lembaga ini harus dijalankan oleh orang-orang bersih, dengan target kerja yang konkret dan akuntabel," tegasnya.
Baca Juga: Danantara kelola aset Rp16.000 Triliun, dapat mandat kawasan GBK, tegas tolak korupsi!
Terkait skala pengelolaan, Rosan mengungkapkan bahwa sejak 21 Maret 2025, Danantara telah secara resmi mengelola total 844 entitas.
Angka ini mencakup anak perusahaan, cucu perusahaan, cicit perusahaan, hingga unit-unit usaha lainnya yang sebelumnya berada di bawah berbagai holding BUMN.
Artikel Terkait
Mentan bongkar mafia tengkulak! Petani Kalsel jual gabah murah, oknum BULOG dipecat!
AS sebut QRIS dan GPN sebagai hambatan dagang, Indonesia tegaskan tujuan domestik dan inklusif
Airlangga umumkan 3 Satgas baru untuk percepat negosiasi tarif dagang RI-AS
Presiden RI Prabowo Subianto terima kunjungan para Pengusaha dari Korea Selatan, sebut akan tambah investasi besar untuk Indonesia
Bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto, para Pengusaha Korea Selatan berikan apresiasi dengan keterbukaan Pemerintah Indonesia
Promedia dengan BRI hadirkan Journalism 360 di Serang, dorong media bangun media berkualitas dan berkelanjutan