JAKARTA INSIDER - Dalam kebijakan dagang terbaru yang cukup mengejutkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan tarif impor terhadap wilayah-wilayah luar Australia.
Termasuk Pulau Heard dan Kepulauan McDonald—dua pulau terpencil di dekat Antartika yang hanya dihuni penguin dan tak memiliki penduduk manusia.
Pulau-pulau ini tergolong wilayah eksternal milik Australia dan tidak memiliki aktivitas perdagangan yang signifikan. Namun, berdasarkan kebijakan Gedung Putih yang dilansir oleh The Guardian pada 5 April 2025, keduanya masuk daftar target tarif dagang sebesar 10 persen.
Baca Juga: Bill Gates ramal masa depan kerja, cukup 2 hari seminggu berkat AI
Padahal, akses menuju lokasi ini hanya bisa ditempuh lewat pelayaran selama dua minggu dari Perth, Australia Barat.
Menanggapi kebijakan tersebut, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyampaikan keheranannya. Ia mengatakan, “Tidak ada tempat di Bumi yang aman,” merujuk pada betapa luasnya cakupan kebijakan dagang Trump.
Tak hanya Pulau Heard dan McDonald, wilayah eksternal Australia lainnya seperti Kepulauan Cocos (Keeling), Pulau Christmas, dan Pulau Norfolk juga turut dikenai tarif. Pulau Norfolk bahkan dikenakan tarif tertinggi, mencapai 29 persen.
Baca Juga: Bantah adanya isu oposisi formal, Megawati tegaskan PDIP siap bangun sinergi dengan pemerintah
Wilayah ini memang memiliki populasi sekitar 2.188 orang dan tercatat pernah mengekspor barang ke AS senilai 655.000 dolar AS pada 2023, sebagian besar berupa alas kaki kulit.
Namun, administrator Pulau Norfolk, George Plant, mempertanyakan validitas data ekspor tersebut. “Tidak ada ekspor yang diketahui dari Pulau Norfolk ke Amerika Serikat dan tidak ada hambatan dagang yang tercatat,” tegasnya.
Yang lebih membingungkan adalah data mengenai Pulau Heard dan McDonald. Wilayah ini tidak memiliki fasilitas permanen maupun aktivitas manusia yang berarti.
Baca Juga: Memanas! Rusia serang kampung masa kecil Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, 14 orang tewas
Namun Bank Dunia mencatat ekspor ke AS senilai 1,4 juta dolar AS dari sana pada tahun 2022, yang mayoritas dikategorikan sebagai produk mesin dan listrik. Padahal sebelumnya, angka ekspornya tak pernah melebihi 325.000 dolar AS per tahun.
Kebijakan Trump ini menimbulkan berbagai reaksi dari pengamat ekonomi dan hubungan internasional. Banyak yang menilai keputusan tersebut tidak proporsional dan hanya menambah keruwetan dalam hubungan dagang internasional.
Artikel Terkait
Kabar gembira! Pemerintah pastikan tarif listrik April-Juni 2025 tak naik! Subsidi nonsubsidi tetap stabil!
Pemerintah pastikan tarif listrik April-Juni 2025 tetap, Menteri Bahlil: Demi jaga daya beli masyarakat!
Donald Trump resmi kenakan tarif kenaikan impor sebanyak 32 Persen untuk Indonesia, bagaimana dampak pada perekonomian RI?
Tak hanya Indonesia dan Kanada, ini daftar 58 Negara yang juga terkena dampak perang dagang kenaikan tarif pajak oleh Donald Trump, ada Israel!
Selain Indonesia, Vietnam juga terkena dampak tarif pajak tertinggi sebanyak 46 Persen dari Donald Trump