USAID mengalokasikan dana lebih dari USD 40 miliar setiap tahunnya untuk berbagai proyek di seluruh dunia. Namun, Trump menilai badan ini terlalu boros dan tidak memberikan manfaat langsung bagi warga Amerika. Sebagai bagian dari kebijakan efisiensi anggaran, ia pun memutuskan untuk menghentikan operasional USAID.
Trump juga dikenal sering mengkritik USAID dan menuduh organisasi ini menyalahgunakan dana publik. Keputusannya untuk menutup USAID masih dalam tahap peninjauan, namun jika benar-benar terjadi, banyak negara mitra, termasuk Indonesia, harus segera mencari strategi alternatif untuk mengatasi dampaknya.
Dengan adanya respons dari Kanada, Indonesia kini memiliki peluang untuk menjalin kerja sama baru guna mengamankan program pembangunan yang selama ini didukung oleh USAID.
Langkah selanjutnya akan bergantung pada keputusan akhir pemerintah AS serta kesiapan Indonesia dalam menjalin kemitraan baru dengan negara lain.***
Artikel Terkait
Menkeu Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara ungkap harga asli Gas Elpiji 3 Kg yang disubsidi
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebut Program Makan Bergizi Gratis seperti catering hajatan mantu yang digelar setiap hari
Menteri Keuangan Sri Mulyani pastikan kebijakan efisiensi terkait anggaran tak akan berimbas ke Honorer, UKT dan Beasiswa KIP
Presiden RI Prabowo Subianto menyuarakan imbauan untuk para pengusaha: Jangan mencekik para Petani!
Kemendiktisaintek berencana untuk menaikkan UKT Perguruan Tinggi, Menteri Keuangan Sri Mulyani: Tidak boleh!