3. Pengendalian Harga Bahan Pokok
Habibie memahami bahwa stabilitas harga bahan pokok sangat penting bagi masyarakat di tengah krisis ekonomi.
Oleh karena itu, ia mempertahankan harga listrik dan bahan bakar bersubsidi agar tidak mengalami kenaikan yang drastis.
Langkah ini membantu menjaga daya beli masyarakat dan menekan lonjakan harga kebutuhan pokok.
Namun, kebijakan ini juga menimbulkan kontroversi. Dalam salah satu pidatonya, Habibie pernah menyarankan masyarakat untuk berpuasa Senin-Kamis sebagai langkah penghematan di tengah krisis ekonomi.
Pernyataan ini dicatat oleh A. Makmur Makka dalam bukunya Inspirasi Habibie (2020), di mana ia menyebut bahwa anjuran tersebut merupakan bagian dari strategi Habibie dalam menghadapi krisis.
Dampak Positif Kebijakan Habibie
Tiga langkah tersebut membuahkan hasil positif. Kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia mulai pulih, dan aliran modal asing kembali masuk ke dalam negeri.
Yang terpenting, rupiah berhasil menguat kembali ke level Rp6.550 per dolar AS, memberikan stabilitas yang sangat dibutuhkan setelah gejolak krisis.
Dengan melihat kembali strategi BJ Habibie dalam menangani krisis 1998, kita dapat memahami bahwa kombinasi antara kebijakan moneter yang ketat, restrukturisasi perbankan, serta pengendalian harga bahan pokok dapat menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tekanan global.***
Artikel Terkait
Misteri bangsa Nisnas berwujud manusia setengah hewan yang tinggal di Bumi sebelum Nabi Adam diturunkan
Tim Arkeolog temukan misteri di balik topeng mumi Raja Tutankhamun, apakah awalnya dibuat untuk Nefertiti?
Sejarah dan misteri kematian Constantine XI Palaiologos, Kaisar terakhir Bizantium yang ditaklukkan oleh Ottoman
Sejarah bayonet Topkapi yang menjadi hadiah paling bermakna dari Kekaisaran Ottoman untuk Raja Persia Nader Shah
Usai ingin mencaplok Greenland, Donald Trump tantang PM Justin Trudeau, sebut Kanada lebih baik gabung menjadi Negara bagian AS