Sejarah dan misteri kematian Constantine XI Palaiologos, Kaisar terakhir Bizantium yang ditaklukkan oleh Ottoman

photo author
- Senin, 3 Februari 2025 | 13:48 WIB
Sejarah dan misteri kematian Constantine XI Palaiologos, Kaisar terakhir Bizantium yang ditaklukkan oleh Ottoman
Sejarah dan misteri kematian Constantine XI Palaiologos, Kaisar terakhir Bizantium yang ditaklukkan oleh Ottoman

JAKARTA INSIDER - Constantine XI Palaiologos, kaisar terakhir Kekaisaran Bizantium, menempati tempat yang unik dalam sejarah dunia.

 Pemerintahannya yangberumur pendek (1449 hingga 1453) berakhir dengan jatuhnya Konstantinopel secara tragis ke tangan Ottoman

Penaklukan itu menandai berakhirnya kekaisaran yang telah bertahan selama lebih dari satu milenium.

Baca Juga: Tim Arkeolog temukan misteri di balik topeng mumi Raja Tutankhamun, apakah awalnya dibuat untuk Nefertiti?

Sebelum memahami kematian Constantine XI Palaiologos yang misterius, pertama-tama kita harus memahami keadaan mengerikan yang dihadapinya. Pada pertengahan abad ke-15, Kekaisaran Bizantium berada di ambang kehancuran. Wilayahnya menyusut menjadi beberapa bagian Peloponnesus dan Konstantinopel.

Baca Juga: Misteri bangsa Nisnas berwujud manusia setengah hewan yang tinggal di Bumi sebelum Nabi Adam diturunkan

Kemunduran Kekaisaran Bizantium tersebut menjadikannya target yang tak tertahankan bagi Sultan Ottoman yang ambisius, Mehmed II. 

Ia berusaha menjadikan Konstantinopel, Permata Timur, sebagai ibu kota kekaisarannya.

Konstantinopel bukanlah target yang mudah. Selama berabad-abad, kota ini telah membangun benteng-benteng yang mengesankan, termasuk Tembok Theodosian yang besar. Mengutip dari laman World History Edu, “Tembok-tembok di Konstantinopel telah berhasil menghalau banyak penyerang.”

Baca Juga: Mengulik sejarah tentang Mustafa Kemal Ataturk, Bapak modernisasi Turki yang mengenalkan Mazhab Kemalisme dan Turkifikasi

Constantine XI Palaiologos, yang memahami ancaman yang akan datang dari Ottoman, bekerja keras untuk memperkuat pertahanan ini. 

 

Ia mencari bantuan dari negara-negara Kristen di Barat, tetapi bantuan yang diberikan sangat sedikit.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X