Salah satu perbedaan ini adalah dari sisi kebijakan untuk penurunan kada CO2 dunia. Hal ini berpotensi mempengaruhi harga energi ke depan.
“Dari energi itu berbeda atau tidak mengikuti seperti Biden. Ini akan berikan dampak, baik terhadap minyak maupun tren ke depan dari isu climate change dan energi," imbuh Sri Mulyani.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pendapatan negara hingga akhir Oktober 2024 mencapai Rp2.247,5 triliun, atau 80,2 persen dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Sri Mulyani menjelaskan, dari sisi belanja negara, APBN telah membelanjakan Rp2.556,7 triliun atau 76,9 persen dari pagu. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 14,1 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Jika dilihat dari pertumbuhannya, belanja negara ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 14,1 persen, dan ini memberikan dampak positif pada perekonomian," paparnya.***
Artikel Terkait
Wajah Sendu Dunia Pendidikan di Indonesia
Yuk Belajar Bahasa Inggris Sambil Berwisata di Kampung Inggris Desa Wisata Adiluhur Kebumen
YCAB Foundation Berkolaborasi dengan Genshin Impact untuk Mempercepat Transformasi Digital Generasi Muda
Suara Donald Trump ungguli Kamala Harris dalam Pilpres AS, begini dampak dan analisis bagi Indonesia jika Donald Trump kembali menguasai Gedung Putih
Donald Trump unggul dalam Pilpres AS, warga Palestina tak berharap penuh dengan Amerika Serikat