Produk dari klaster ini tersedia di Badan Usaha Milik Desa dan menjadi oleh-oleh favorit di BUMDES setempat.
Baca Juga: Kemudahan transaksi internasional: BRI perluas layanan pembayaran dengan QRIS BRImo di Singapura
Adi menambahkan, “Kami terus berkembang. Kini sudah ada outlet modern di Rest Area Parabon. Dulu hanya menjual, kini sudah memiliki alat dan coffee shop sendiri.”
Peran BRI dalam kesuksesan klaster ini sangat besar.
Melalui program ‘Klasterku Hidupku’, mereka tak hanya memberikan bantuan sarana dan prasarana, tapi juga pelatihan serta dukungan penuh dalam pemasaran.
Baca Juga: BRInita mengubah lahan sempit menjadi ladang cuan di Semarang: Cerita sukses Poktan Bensor
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan, “Program ini bukan sekadar modal, tapi pelatihan dan pendampingan agar UMKM bisa tumbuh lebih tangguh.”
Dengan sentuhan inovatif dan dukungan kuat dari BRI, Kopi Akar Wangi dari Desa Wisata Garut telah menjadi bukti nyata bagaimana sebuah program dapat merubah potensi daerah menjadi magnet wisata yang menguntungkan.***
Artikel Terkait
BRInita mengubah lahan sempit menjadi ladang cuan di Semarang: Cerita sukses Poktan Bensor
Kemudahan transaksi internasional: BRI perluas layanan pembayaran dengan QRIS BRImo di Singapura
BRI Research Institute bersinergi dengan Pemerintah Inggris, dorong inklusi digital bagi UMKM perempuan.
KUR BRI melejit! Dorong UMKM naik kelas dengan lonjakan debitur baru
Beragam tokoh penting berkumpul di TKD Jawa Tengah Prabowo Gibran, Kukrit SW sebagai Ketua