JAKARTA INSIDER - Di balik gemerlapnya Garut, sebuah kisah sukses tengah berkembang di Desa Sukalaksana.
Di sana, Klaster Usaha Kopi Akar Wangi menjadi magnet utama bagi wisatawan.
Merangkai cita rasa kopi dan aroma akar wangi, masyarakat setempat mengubahnya menjadi produk yang memikat hati.
Baca Juga: Beragam tokoh penting berkumpul di TKD Jawa Tengah Prabowo Gibran, Kukrit SW sebagai Ketua
Dipandu oleh Adi Ahmad Nasir, ketua klaster ini, inovasi luar biasa ini tak hanya menciptakan minuman yang unik, tapi juga membuka peluang besar bagi kesejahteraan wilayah.
Adi berbagi, “Sejak bantuan dari BRI hadir, usaha kita melonjak. Pemasaran, kemasan, label halal, semuanya berkembang pesat. Sekarang, produk ini tak hanya untuk konsumsi sendiri, tapi juga merambah pasar yang lebih luas.”
Kopi Akar Wangi menjadi tonggak bagi 14 kelompok usaha di sana.
Baca Juga: KUR BRI melejit! Dorong UMKM naik kelas dengan lonjakan debitur baru
Dampaknya tak hanya ekonomi, tapi juga kesejahteraan masyarakat.
Adi menjelaskan, “Kini ada peningkatan anggota kelompok usaha, serta produksi kopi yang melonjak dari 10-50 kg menjadi 1-2 kuintal.”
Proses pembuatan kopi ini melibatkan kesabaran dan keterampilan yang luar biasa.
Mulai dari panen hingga menjadi serbuk kopi, semua tahapan dilakukan dengan cermat.
Tak jauh dari desa wisata, pengunjung bisa menyaksikan proses kopi Akar Wangi, dari mulai penjemuran hingga proses akhirnya.
Artikel Terkait
BRInita mengubah lahan sempit menjadi ladang cuan di Semarang: Cerita sukses Poktan Bensor
Kemudahan transaksi internasional: BRI perluas layanan pembayaran dengan QRIS BRImo di Singapura
BRI Research Institute bersinergi dengan Pemerintah Inggris, dorong inklusi digital bagi UMKM perempuan.
KUR BRI melejit! Dorong UMKM naik kelas dengan lonjakan debitur baru
Beragam tokoh penting berkumpul di TKD Jawa Tengah Prabowo Gibran, Kukrit SW sebagai Ketua