Seruan/ tulisan/ poster tersebut dipajang di depan toko milik Anton sendiri di Pasar Tanah Abang.
Anton selaku pedagang mengaku bahwa omzet penjualan di Pasar Tanah Abang Jakarta turun drastis.
Disinyalir keberadaan online shop atau e commerce dan Tiktok shop menjadi penyebabnya.
Kabarnya Anton sebelumnya mendapat omzet penjualan Rp20 juta perhari kini malah anjlok turun drastis.
Bahkan omzet yang diraih Anton kini hanya sekitar Rp2 juta sehari bahkan Rp0.
Anton berharap seceparnya ada solusi dari pemerintah terkait sepinya toko offline.
Tak hanya itu saja, Anton juga berharap pemerintah mengatur keberadaan e commerce dan Tiktok shop.
Pasar Tanah Abang Jakarta memang belakangan ini jadi sorotan pasca kabarnya sepi pembeli.
Pedagang yang mengaku beralih ke online pun menyebut jual secara online hasilnya juga kurang memuaskan.
Faktor penyebab lainnya karena sulitnya bersaing dengan artis-artis dan Tiktokers.
Bahkan ada pedagang yang sudah coba online berbulan-bulan tidak ada penonton.***
Artikel Terkait
Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta: Dulu bisa dapat Rp60 juta sehari, sekarang Rp1 juta kebawah bahkan Rp0
Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta sebut kian terpuruk, berharap ada perbaikan nasib kedepan kepada pemerintah
Pasar Tanah Abang Jakarta menurut pedagang: Turun drastis, pengunjung banyak yang jalan-jalan tidak beli
Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta: Dulu omzet Rp60 juta sampai Rp70 juta sehari, sekarang sering nggak laris
Harga Tiktok dinilai lebih murah dari Pasar Tanah Abang Jakarta, Pedagang: Dia enggak tahu kualitas barang
Pedagang Pasar Tanah Abang sebut sudah kalah dengan e commerce: Harga hancur-hancuran...!
Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta makin terpuruk: Sudah coba jual online, susah bersaing dan kurang maksimal