JAKARTA INSIDER – Sepinya lapak kios offline di Pasar Tanah Abang Jakarta kini sudah seperti kejadian luar biasa.
Adapun Bayu, pedagang pakaian muslim di Pasar Tanah Abang Jakarta ungkap jika dulu dia bisa kantongi setiap harinya Rp60 - Rp70 juta.
Namun sebagai pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta, omzetnya kini seolah tak menentu, bahkan ia ungkap dagangannya bisa tidak laris atau tidak laku dalam sehari.
“Dulu rata-rata omzet kita Rp60-Rp70 jutaan (sehari) rata-rata ya,” kata Bayu, pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta, dikutip oleh JAKARTA INSIDER dari Youtube Official iNews pada hari Kamis tanggal (21/9/2023).
“Kalau sekarang buat nyari laris ya kadang nggak dapet, nggak laku,” lanjut Bayu, pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta.
“Iya sering kayak gitu (sehari enggak laris),” ujar Bayu, pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta.
“Iya enggak ada yang beli sama sekali,” tutur Bayu, pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta.
“Paling kalau rame-ramenya dapat Rp1,5 juta,” ucap Bayu, pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta.
Kondisi kios atau lapak di Pasar Tanah Abang Jakarta terpantau sepi dan banyak pedagang yang tidak beroperasi.
Menurut pedagang, kejadian bermula pada saat lebaran tahun 2023 kondisi Pasar Tanah Abang alami penurunan.
Pedagang Pasar Tanah Abang pun alami penurunan omzet yang sangat drastis sekali.
Artikel Terkait
Miris!, Pasar Tanah Abang Jakarta disebut-sebut digusur e commerce, Pedagang: Omzet kini sudah Rp0
Kisah miris pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta omzet Rp0 sepi pembeli: Jual online dan live tidak ada penonton
Pasca kunjungan Menteri Perdagangan ke Pasar Tanah Abang Jakarta, Pedagang: Online shop harus dihapus
Curahan hati pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta: Semenjak ada Tiktok,penjualan kita terus anjlok alias menurun
Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta: Dulu bisa dapat Rp60 juta sehari, sekarang Rp1 juta kebawah bahkan Rp0
Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta sebut kian terpuruk, berharap ada perbaikan nasib kedepan kepada pemerintah
Pasar Tanah Abang Jakarta menurut pedagang: Turun drastis, pengunjung banyak yang jalan-jalan tidak beli