Sekolah Cikal: Membangun generasi emas melalui kurikulum personalisasi

JAKARTA INSIDER - Sekolah Cikal, sebuah komunitas pembelajar yang didirikan pada tahun 1999 oleh Yayasan Cinta Keluarga di bawah kepemimpinan Najelaa Shihab dan Dewi Soeharto, telah menjadi wadah di mana para pemimpin masa depan diasah dan dipersiapkan.

Dengan visi dan misi yang kuat, mereka telah berkomitmen untuk menciptakan pembelajar sepanjang hayat yang mampu memberikan kontribusi bermakna bagi dunia.

Sekolah Cikal telah berkomitmen untuk mengembangkan "5 Star Competencies," yaitu pengetahuan, sikap positif, keterampilan, dan tindakan tertentu yang dianggap penting dalam perkembangan individu secara menyeluruh.

Baca Juga: SMA Negeri 6 Jakarta: School of Champions yang terletak di Mahakam Blok M Jakarta

Mereka tidak hanya berbicara tentang nilai-nilai ini, tetapi juga menerapkannya dalam setiap aspek kehidupan sekolah.

Salah satu fitur menarik Sekolah Cikal adalah pendekatan personalisasi mereka terhadap kurikulum.

Mereka memahami bahwa setiap siswa adalah individu yang unik dengan kebutuhan belajar yang berbeda.

Baca Juga: 64% siswa SMA Negeri 26 Jakarta masuk PTN favorit, inilah rahasia suksesnya

Oleh karena itu, mereka menerapkan kurikulum yang dirancang khusus untuk mengakomodasi perbedaan ini.

Siswa diizinkan untuk mengendalikan proses pembelajaran mereka, menghubungkan pembelajaran dengan minat dan aspirasi pribadi mereka, serta mengembangkan keterampilan untuk memilih sumber daya dan teknologi yang sesuai untuk mendukung pembelajaran mereka.

Proses pembelajaran di Sekolah Cikal terbagi menjadi sembilan fase, mulai dari pra-sekolah hingga sekolah menengah.

Baca Juga: Anak SMA berhasil minta magang ke CEO Snapchat, pelajaran singkat tentang email efektif

Ini memberikan fleksibilitas kepada siswa dengan tingkat perkembangan yang berbeda.

Prinsip-prinsip program di Sekolah Cikal menekankan fleksibilitas, standar yang sama untuk semua program, dan evaluasi berkala untuk memantau kemajuan siswa.