Penting! Sembilan kebiasaan yang tidak boleh dilakukan di Jepang

photo author
- Minggu, 25 Desember 2022 | 11:30 WIB
Joe Hattab dan temannya sedang menjelaskan sembilan kebiasaan yang tidak boleh dilakukan di Jepang.
Joe Hattab dan temannya sedang menjelaskan sembilan kebiasaan yang tidak boleh dilakukan di Jepang.

 

JAKARTA INSIDER - Seluruh negara di dunia mempunyai kebiasaan atau aturan yang berbeda di negaranya.

Bagi turis ataupun pendatang, saat berkunjung ke suatu negara wajib hukumnya untuk menghormati aturan atau kebiasaan yang berlaku di negara tersebut.

Salah satu negara yang paling sering dikunjungi oleh seluruh penduduk dunia adalah Jepang.

Negeri matahari terbit ini dikenal sebagai tempat wisata yang ramah dan baik bagi para pengunjung.

Baca Juga: Begini doa Samuel Hutabarat, ayah Almarhum Brigadir Joshua, saat perayaan Natal

Namun terdapat sembilan hal atau kebiasaan yang tidak boleh dilakukan di Jepang, seperti dikutip JAKARTA INSIDER dari unggahan video pada akun Facebook @Joe Hattab Bahasa Indonesia pada 23 Desember 2022.

  1. Makan sambil berjalan

Kebanyakan negara-negara Eropa menganggap makan sambil berjalan sudah menjadi hal yang biasa dan tidak dipermasalahkan, namun tidak dengan di Jepang, Berjalan sambil makan merupakan suatu hal yang dipandang tidak baik di Jepang.

Baca Juga: Swedia pesan rudal Amerika Serikat. Jurus rayu agar diterima bergabung dengan NATO?

Bahkan di Jepang memakan makanan di stasiun merupakan suatu hal yang tidak boleh dilakukan.

Ketika Anda membuka bungkus roti lapis dan mulai makan roti lapis tersebut di stasiun, tentunya orang-orang di sana akan menatap Anda dengan tatapan sinis, ungkap Joe Hattab dalam video tersebut.

  1. Jangan memberikan makanan dari sumpit ke sumpit

Dalam hal ini, memberikan makanan dari sumpit ke sumpit akan di lihat sebagai suatu hal yang merendahkan orang mati. Karena di Jepang, ketika ada keluarga yang meninggal dunia maka jenazahnya akan dibakar dan di kremasi, kemudian sisa tulang dari jenazah yang dibakar akan diberikan kepada keluarga menggunakan sumpit ke sumpit.

Baca Juga: Sejarah Sinterklas di abad ke 3, ketika Santo Nikolas berjalan di bumi dan menjadi santo pelindung anak anak 

  1. Jangan memberikan uang tip kepada pelayanan

Di Jepang,  orang yang bekerja sebagai pelayan tidak bersedia untuk menerima tip dari orang yang mereka layani. Hal ini dikarenakan pelayan di Jepang bekerja untuk menunjukkan reputasi atau sifat mereka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Facebook @Joe Hattab Bahasa Indonesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

X