"Kalau kisah sih awalnya memang petunjuknya dari ibu saya dapat mimpi ada sumur, sampai berulang kali mimpinya, suruh bikin sumur terus. Akhirnya ibu saya bikinlah," kata Darmawan.
Baca Juga: Menjelajah 11 Chinatown terbaik di dunia. Dari Bangkok, Afrika hingga London, mana Favorit Anda?
Sumur itu digali di belakang vihara. Setelah menggali sumur dengan kedalaman sekitar 1,5 meter, mata air muncul sangat deras dan tak pernah surut hingga kini.
“Mata air itu dinamakan Sumur Tujuh karena ada tujuh buah sumur,” kata Koh Cicin, sapaan akrab Darmawan.
Darmawan, mengatakan bahwa ketujuh sumur itu masing-masing memiliki nama dan khasiat yang berbeda.
Baca Juga: Filosofi dan fakta unik seputar kue keranjang yang jarang diketahui, tak hanya perlambang kekayaan
Sumur Sri Ningsih guna menerangkan lahir batin, Sumur Sri Waras untuk sehat dan sentosa, Sumur Sri Lungguh untuk kedudukan derajat.
Kemudian, Sumur Sri Kunaratih Kumadjaya agar enteng jodoh, Sumur Sri Rezeki guna usaha mencari rezeki, Dewi Sri Mulyasari untuk pengobatan, dan Sri Pontjo Warno guna menolak malapetaka.
"Jadi setiap sumur mempunyai khasiat masing-masing. Ada untuk kesehatan, lahir batin, pengobatan, karier, jodoh. Jadi setiap sumur punya fungsi berbeda," ujar Darmawan.
Darmawan mengungkapkan, mata air Sumur Tujuh boleh digunakan untuk siapa pun, tak dikhususkan bagi umat Khonghucu.
"Itu kalau tujuh sumur itu umum, bukannya buat umat Budhist atau yang lainnya, semua. Mau kristen, muslim, dari hindu, umum. Kecuali kalau ibadahnya yang khusus," kata Darmawan.
Hingga saat ini kondisi tujuh sumur tersebut masih terawat dan mulai banyak lagi pengunjung pasca pandemi Covid-19.***