Gereja Tugu, yang dibuat 1676-1678, merupakan peninggalan Portugis. Yang membangun pun adalah orang Portugis.
Gereja yang luasnya mencapai 1,5 hektar ini memiliki sejarah yang panjang. Beberapa kali mengalami renovasi karena kerusakan dan juga hancur. Gereja yang memiliki makam Portugis pada halaman depan ini diresmikan 1748 oleh seorang pendeta, JM Mohr.
Baca Juga: Ketika Islam menjadi asing di bagi pemeluknya di era modern, akankah berlangsung hingga akhir zaman?
Gereja Santa Maria de Fatima
Sekilas, saat melihat Gereja yang berada di kawasan pecinan Glodok, Jakarta Barat ini pasti akan mengira bahwa bangunan ini merupakan kuil ataupun klenteng.
Gereja ini dibangun oleh seorang kapitan keturunan Tionghoa bermarga Tjioe pada 1954, sehingga nggak heran jika bangunan gereja yang masih digunakan hingga saat ini sangat kental dengan gaya arsitektur khas Tionghoa menyerupai kuil.
Karena nilai sejarah dan juga arsitekturnya, bangunan gereja Santa Maria de Fatima ini ditetapkan pemerintah sebagai bangunan cagar budaya.
Baca Juga: Tak hanya jeroan dan sea food, 10 makanan harus dihindari agar asam urat tak kambuh
Gereja Ayam
Gereja ayam adalah salah satu gereja tua yang ikonik di Jakarta. Disebut Gereja Ayam sendiri dikarenakan sebuah alat penunjuk arah mata angin berbentuk ayam yang berada di atap gereja.
Berlokasi di kawasan Pasar Baru, Gereja yang dibangun antara 1913 – 1915 oleh Ed Cuypers dan Hulswit ini merupakan salah satu peninggalan pemerintahan kolonial Belanda. Melihat banguan gereja ini, terasa kental perpaduan arsitektur Italia dan juga Portugis.
Baca Juga: Ingin jadi orang Sukses? Ikuti kebiasaan ini, nomor 10 sangat penting dilakukan!
Gereja Immanuel
Gereja tertua di Indonesia selanjutnya juga berlokasi di Jakarta, tepanya berada di seberang Stasiun Gambir. Gereja Immanuel namanya.