JAKARTA INSIDER - Patung Sigale-gale di Samosir, Sumut, cerita Batak, kerinduan seorang ayah kepada anaknya
Pernah ke Samosir, Toba, Sumatera Utara (Sumut) . Kalau belum, datanglah dan tontonlah pertunjukan Patung Sigale-gale, cerita Batak tentang kerinduan seorang ayah kepada anaknya.
Cerita Patung Sigale-gale, bermula dari ada seorang raja di wilayah Batak yang hanya punya satu anak bernama Manggale.
Seperti yang dikutip JAKARTA INSIDER dari berbagai sumber, Kamis, (6/10/2022) suatu ketika, saat ada peperangan, sang raja, menyuruh anaknya Manggale ikut dalam peperangan.
Peperangan itu berakhir tragis. Manggale tewas dalam peperangan tersebut. Sejak saat itu, raja terlihat terpukul dan terus merindukan sang anak semata wayang, Manggale.
Kerinduan yang mendalam membuat sang raja jatuh sakit dan tak kunjung sembuh meski sudah diobati.
Melihat kondisi raja, penasehat kerajaan memanggil beberapa "orang pintar" (datu) untuk mengobati.
Akhirnya beberapa datu itu menyimpulkan bahwa sakit sang raja dipicu kerinduannya kepada anaknya, Manggale yang sudah meninggal saat peperangan.
Baca Juga: Bunda, tanaman pengusir nyamuk tak cuma Lavender, loh. Ada Zodia hingga sereh wangi.
Hasil diskusi, diusulkan membuat patung kayu "hidup" yang mirip dengan Manggale. Pengerjaan patung dengan memasukkan ruh itu dibuat di salah satu hutan di Samosir.
Usai pengerjaan patung dari kayu, ritual memanggil ruh Manggale pun dilakukan dengan tiupan Sordam dan Gondang (gendang) Sabangunan, musik pengiring ritual itu dari awal hingga akhir.
Sordam adalah satu alat musik tiup Batak Toba yang dibuat dari bambu dan cara memainkannya dengan cara meniup dari ujungnya.
Baca Juga: Resep oseng kacang panjang campur tempe dan pete, masakan lezat sederhana favorit keluarga