wisata-budaya

Menparekraf: Bali tempat terbaik untuk rayakan Hari Pariwisata Dunia 2022

Rabu, 28 September 2022 | 20:50 WIB
Menparekraf: Bali tempat terbaik untuk rayakan Hari Pariwisata Dunia 2022. (kemenparekraf.go.id)

JAKARTA INSIDER – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan bahwa Bali, Indonesia menjadi tempat yang sempurna untuk merayakan Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day yang berlangsung pada Rabu, 27 September 2022.

“Bali adalah tuan rumah yang sempurna untuk acara World Tourism Day. Bukan hanya karena keindahannya yang memancarkan harapan. Namun karena Bali juga berada di garda terdepan dalam transformasi pariwisata di Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga saat memberikan sambutan dalam World Tourism Day 2022 di Grand Hyatt Bali, Nusa Dua, Selasa (27/9/2022). 

Menparekraf Sandiaga menuturkan pemerintah Indonesia baik di tingkat nasional maupun lokal memang berperan penting dalam mendukung transformasi pariwisata di Bali pascapandemi.

Baca Juga: Parameter ekonomi makro naik, Tarif Listrik non-subsidi diputuskan tetap 

Namun masyarakat Bali sendirilah yang kerap kali menjadi leader dalam menghadirkan gerakan perubahan.

Masyarakat Bali telah menunjukkan peran penting masyarakat dalam membawa perubahan dan membantu mewujudkan pariwisata yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. 

Salah satu contoh nyata yang dijelaskan Menparekraf adalah ketika polusi plastik sekitar satu dekade lalu menjadi isu yang sangat serius di Bali.

Baca Juga: Presiden Jokowi minta penyaluran BSU 2022 dipercepat 

Pada saat itu, ada dua gadis bersaudara dari Bali, bernama Isabel dan Melati Wijsen yang masing-masing baru berusia 12 dan 10 tahun.

Alih-alih hanya mengabaikan masalah polusi plastik dan mengharapkan orang dewasa untuk menyelesaikannya, mereka justru berusaha mengatasinya sendiri. 

Kedua remaja ini membangun sebuah organisasi, melakukan petisi yang mengumpulkan 100 ribu tanda tangan dan akhirnya mengumpulkan cukup banyak dukungan publik.

Baca Juga: Legislator soroti kasus pekerja Migran Indonesia Ilegal di NTB 

Dan hal ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk akhirnya melarang kantong plastik sekali pakai.

“Mereka menunjukkan bagaimana menggunakan krisis sebagai batu loncatan untuk melompat lebih tinggi. Krisis polusi plastik diubah menjadi gerakan untuk melarang kantong plastik. Seperti yang pernah dikatakan Winston Churchill bahwa never let a good crisis go to waste. Artinya krisis ini harus dimanfaatkan sebagai jembatan untuk mereformasi, menata, dan mengarahkan ulang agar kembali lebih kuat,” kata Sandiaga. 

Halaman:

Tags

Terkini