Iwan Suprijanto menjelaskan, "Setiap unitnya disiapkan tiga kamar tidur. Jadi di dalam satu unit tersebut terdapat masing-masing kamar tidur untuk satu orang."
Tak hanya menawarkan fasilitas mewah, pembangunan 47 menara ASN-hankam ini juga merupakan langkah konkret dalam mendukung proses pemindahan ASN secara bertahap ke IKN, yang rencananya akan dimulai pada tahun 2024.
Dengan anggaran dana APBN sebesar Rp9,4 triliun, proyek ambisius ini akan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi para ASN dan hankam.
Kementerian PUPR juga tidak lupa mengedepankan prinsip environmental, social, and governance (ESG) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam proses pembangunan ini.
Iwan Suprijanto menambahkan bahwa Kementerian PUPR akan memastikan ketersediaan sarana dan prasarana di IKN, sedangkan Otorita IKN akan bertanggung jawab atas pengelolaan dan operasionalisasi rusun.
Tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan permukiman yang nyaman dan berkelanjutan di dalam kompleks IKN.***