JAKARTA INSIDER - Si Pitung, seorang tokoh yang tak terlupakan dalam sejarah Betawi.
Lahir pada tahun 1866 di kampung Pengumben, Batavia, Si Pitung sejak kecil telah menunjukkan potensi luar biasa.
Nama aslinya adalah Salihoen, namun julukan "Si Pitung" melekat padanya karena cerita tentang tujuh sekawan tolong-menolong yang sering ia lakukan.
Kisah hidup Si Pitung menjadi bahan perdebatan di masyarakat.
Baca Juga: Fakta tentang Jakarta International Stadium menurut Buro Happold, konsultan desain yang dipercayakan
Versi-versi yang berbeda menggambarkan Si Pitung dengan sudut pandang yang berbeda.
Ada yang menganggapnya sebagai pahlawan yang melawan penjajah Belanda, namun ada juga yang mengecamnya sebagai penjahat yang mencuri dan memeras orang kaya.
Setiap versi memiliki penilaian sendiri terhadap karakter Si Pitung.
Dalam versi Indonesia, Si Pitung dihormati sebagai pahlawan.
Baca Juga: Kacau! Pengunjung bagikan pengalaman tidak mengenakan di pameran Van Gogh Alive di Jakarta
Dalam kisah ini, ia melawan penindasan Belanda dengan kecerdikan dan keberanian.
Si Pitung juga dianggap sebagai tokoh yang saleh dan teladan dalam memperjuangkan keadilan sosial.
Namun, versi Belanda mengecamnya sebagai penjahat yang melakukan perampokan dan kekerasan.
Pandangan ini dipengaruhi oleh kepentingan kolonial Belanda dalam memperlihatkan Si Pitung sebagai ancaman terhadap keamanan publik.