Kontroversi mengelilingi Jakarta International Stadium (JIS) sebagai calon tuan rumah Piala Dunia U 17 2023

Salah satu permasalahan yang mencuat adalah akses menuju area Drop Off pemain.

Baca Juga: Anies Baswedan diundang untuk ibadah Haji oleh kerajaan Arab Saudi, berjabat tangan dengan Mohammed bin Salman

Saat ini, akses ini hanya dapat dilalui oleh bus medium, sementara untuk pertandingan diperlukan akses yang mencukupi untuk bus medium, mobil box, dan mobil tim lainnya.

Oleh karena itu, tinggi akses ini perlu disesuaikan agar memenuhi standar FIFA.

Selain itu, JIS saat ini hanya memiliki dua akses dari tribun ke lapangan, yaitu melalui tangga di tribun barat.

Standar FIFA mengharuskan adanya akses tambahan dari tribun ke lapangan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

Baca Juga: Pekerja yang mahir Bahasa Mandarin diburu perusahaan dengan gaji tinggi di Jakarta! Bisa sampai 18 juta 

Perhitungan jalur evakuasi darurat juga menjadi masalah yang perlu diperhatikan dengan serius.

Dalam merancang stadion, keadaan darurat harus menjadi pertimbangan utama untuk menjamin keselamatan penonton dan peserta pertandingan.

Pagar perimeter yang menggunakan wiremesh (BRC) di sisi utara juga memiliki kerawanan yang harus diatasi, terutama karena dekat dengan jalur rel kereta api dan akses tim serta VIP.

Rumput di JIS juga menjadi perhatian.