wisata-budaya

Gedung DPR: Sejarah, Arsitektur, dan Estetika Patung Elemen

Selasa, 21 Maret 2023 | 17:09 WIB
Sejarah, arsitektur, dan estetika Patung Elemen di Gedung DPR, di balik megahnya komplek Gedung yang telah menjadi saksi perjuangan bangsa (Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia)

Gedung tersebut antara lain Gedung Nusantara I, Gedung Nusantara II, Gedung Nusantara III, Gedung Nusantara IV, Gedung Nusantara V, Gedung Bharana Graha, Gedung Sekretariat Jenderal MPR/DPR/DPD, Gedung Mekanik, dan Masjid Baiturrahman.

Tidak hanya memiliki arsitektur yang megah, komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI juga memiliki patung Elemen Estetik.

Patung ini terletak di kolam air mancur dan diapit oleh tiang bendera sebanyak 35 buah.

Patung Elemen Estetik ini adalah karya Drs. But Mochtar dari Departemen Seni Rupa Institut Teknologi Bandung.

Baca Juga: TERBARU, anak AG yang berkonflik dengan hukum telah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan siang ini

Aksi massa pada tahun 1998 merupakan salah satu aksi massa terbesar Indonesia (JahlilMA)

Patung ini terdiri dari tiga bulatan yang saling berhubungan dan berkesinambungan, dibuat dengan teknik konstruksi rangka besi dengan lapisan sheet tembaga ditanamkan pada pondasi beton, dan selesai dibuat pada tahun 1977.

Dengan sejarah dan arsitektur yang megah serta estetika patung Elemen yang menawan, komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Jakarta.

Tidak hanya itu, gedung ini juga menjadi saksi sejarah berbagai momen penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Lowongan kerja di PT Astra Honda Motor, untuk posisi Software Engineer lokasi penempatan di Kantor Pusat

Terjadi penjarahan besar-besaran pada aksi massa 1998 (Wikipedia)

Pada tahun 1998, Gedung DPR menjadi saksi sejarah demonstrasi mahasiswa yang turut berperan dalam menggulingkan rezim Orde Baru.

Demonstrasi mahasiswa yang awalnya berlangsung di luar gedung akhirnya berhasil masuk ke dalam gedung dan menuntut pemimpin negara untuk segera mengundurkan diri.

Demonstrasi yang berlangsung selama beberapa hari tersebut menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia, dan Gedung DPR menjadi simbol dari keberanian rakyat untuk menggugat kebijakan yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat.

Baca Juga: Tiga nakes yang buat konten beda-bedakan pelayanan pasien BPJS dan umum, dirumahkan sementara

Halaman:

Tags

Terkini