JAKARTA INSIDER - Secara umum kebanyakan penduduk kepulauan Nusantara adalah penutur bahasa Austronesia.
Saat ini teori dominan adalah yang dikemukakan linguis seperti Peter Bellwood dan Blust, yaitu bahwa tempat asal bahasa Austronesia adalah Taiwan.
Sekitar 4.000 tahun lalu, sekelompok orang Austronesia mulai bermigrasi ke Filipina.
Baca Juga: Kepergok jalan bareng Ariel NOAH, Wulan Guritno kini ngebet menikah lagi!
Kira-kira 500 tahun kemudian, ada kelompok yang mulai bermigrasi ke selatan menuju kepulauan Indonesia sekarang, dan ke timur menuju Pasifik.
Namun orang Austronesia ini bukan penghuni pertama pulau Borneo.
Antara 60.000 dan 70.000 tahun lalu, waktu permukaan laut 120 atau 150 meter lebih rendah dari sekarang dan kepulauan Indonesia berupa daratan (para geolog menyebut daratan ini "Sunda"), manusia sempat bermigrasi dari benua Asia menuju ke selatan dan sempat mencapai benua Australia yang saat itu tidak terlalu jauh dari daratan Asia.
Baca Juga: Usia hampir 45 tahun, begini alasan Wulan Guritno ingin menikah lagi dan miliki anak
Dilansir dari laman Kemendikbud, Suku Dayak memiliki asal-usul keturunan dari imigran yang berasal dari Provinsi Yunnan di China Selatan, tepatnya di Sungai Yang Tse Kiang, Sungai Mekong, dan Sungai Menan.
Pada awalnya, kelompok ini bermigrasi menuju Semenanjung Malaysia, dan kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke bagian utara Pulau Kalimantan.
Baca Juga: Sejarah dan asal usul Salat Id, apakah benar sebagai simbol tanda kemenangan?
Asal usul nama suku Dayak adalah penjajah Belanda yang melakukan ekspansi di Kalimantan atau Borneo saat itu.
Suku Dayak tinggal di daerah sungai di dalam hutan dan mereka mencari nafkah sebagai nelayan di hulu sungai.
Dalam sejarah mereka, suku Dayak pernah memiliki kerajaan sendiri, namun akhirnya dikalahkan oleh kerajaan Majapahit.