JAKARTA INSIDER - Masjid-masjid di Nusantara bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan sejarah dan cerminan akulturasi budaya.
Dari Sabang hingga Merauke, banyak masjid yang berdiri kokoh dengan arsitektur unik yang mencerminkan perpaduan budaya lokal, Islam, dan pengaruh luar.
Keberadaan masjid-masjid ini tidak hanya menjadi pusat peradaban Islam, tetapi juga simbol toleransi dan keberagaman yang telah mengakar kuat dalam masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Masjid Tua, saksi bisu kuatnya toleransi umat beragama di Indonesia
Dikutip dari kanal youtube Metro TV Salah satu contohnya adalah Masjid Agung Demak, yang diyakini didirikan oleh Wali Songo pada abad ke-15.
Dengan atap tumpang tiga khas arsitektur Jawa, masjid ini menunjukkan bagaimana Islam masuk dan berkembang tanpa menghilangkan unsur budaya setempat.
Hal serupa juga terlihat di Masjid Menara Kudus, yang memiliki menara menyerupai candi Hindu-Buddha, menandakan proses Islamisasi yang berjalan damai dan menghormati tradisi lokal.
Baca Juga: Harga cabai melonjak jelang lebaran, tembus Rp 120 ribu per kilogram!
Di Sumatra, Masjid Raya Baiturrahman di Aceh menjadi simbol perjuangan dan ketahanan rakyat Aceh.
Dibangun pada era Kesultanan Aceh, masjid ini tetap berdiri kokoh bahkan setelah dilanda tsunami dahsyat tahun 2004.
Keindahannya yang mirip dengan Taj Mahal menjadikan masjid ini salah satu ikon Nusantara. Tak hanya di Jawa dan Sumatra, masjid-masjid unik juga ditemukan di wilayah timur Indonesia.
Baca Juga: Demokrat umumkan susunan pengurus DPP periode 2025-2030
Masjid Wapauwe di Maluku, misalnya, merupakan masjid tertua di kawasan itu yang masih terjaga keasliannya.
Keberadaannya di lingkungan yang mayoritas Kristen menunjukkan bagaimana harmoni antarumat beragama telah berlangsung lama di Nusantara.