Diceritakan sosok Upas merupakan sosok petugas berbadan kekar setinggi 198 cm dan berkebangsaan Belanda. Dirinya meninggal saat melaksanakan tugas lapangan untuk menjelajahi rawa, dan hingga kini mayatnya belum pernah ditemukan.
Namun, anggota Kelompok Riset Cekungan Bandung, T. Bachtiar menjelaskan ada beragam tafsir mengenai Ranca Upas. Bachtiar meyakini bahwa Ranca memiliki arti lahan basah atau rawa, sedangkan upas adalah racun.
Diungkapkan bahwa pada masa lalu, lahan basah atau rawa di gunung itu kemungkinan mengandung gas beracun.
“Seperti halnya Kawah Upas di Gunung Tangkuban Perahu yang mengeluarkan gas lemas mematikan,” ujarnya.
Bachtiar menjelaskan sumber gas tersebut berasal dari gunung api tua Patuha. Keberadaan mata air panas di Ranca Upas mencirikan adanya keterhubungan kawasan tersebut dengan Gunung Patuha.
Dia lantas melanjutkan bahwa Ranca Upas terbentuk sebagai daerah rawa karena lokasinya berupa cekungan yang dikelilingi oleh pegunungan. Di arah selatan ada Gunung Patuha, di utara terdapat rangkaian pegunungan seperti Gunung Tikukur sampai Gunung Cadaspanjang.
“Karena berada di antara gunung-gunung itu maka air dari arah selatan dan dari arah utara masuk ke cekungan itu, menjadi lahan basah,” ujarnya.
Terjaga sejak zaman kolonial
Uniknya, ketika melihat dari peta-peta yang terbit pada zaman kolonial Belanda (1886, 1925, dan tahun 1943), ternyata keberadaan Ranca Upas masih tetap terjaga dengan luas yang sama.
“Ini dapat memberikan jawaban bahwa lingkungan hutan hujan tropis di sekeliling ranca itu masih terjaga dengan baik,” ucap Bachtiar.
Bachtiar menilai, ini karena pihak pemerintah kolonial tidak membuka lereng-lereng gunung menjadi perkebunan teh. Mereka hanya memanfaatkan dataran dan hamparan perbukitan rendah yang dijadikannya perkebunan teh yang indah.
Artikel Terkait
Warga Depok, ini 5 rekomendasi tempat wisata romantis sambut Valentine yang bisa dikunjungi bersama pasangan
Wisata Monas, selain berfoto ngapain saja? Ini 10 hal menarik yang bisa dilakukan di Monas
Ratusan turis Amerika Serikat dan Australia Serbu Sumenep, ini destinasi wisata yang dikunjungi
Gara-gara Rubicon Mario Dandy, Menparekaf Sandiaga Uno tegur pengelola wisata Gunung Bromo
Imbas erupsi Gunung Merapi, sejumlah objek wisata ditutup sementara