Sejarah Ranca Upas, terjaga sejak era Kolonial, terusik pasca tragedi Edelweis Rawa oleh komunitas motor Trail

photo author
- Minggu, 12 Maret 2023 | 22:19 WIB
Bentangan alam Ranca Upas yang indah
Bentangan alam Ranca Upas yang indah

Diceritakan sosok Upas merupakan sosok petugas berbadan kekar setinggi 198 cm dan berkebangsaan Belanda. Dirinya meninggal saat melaksanakan tugas lapangan untuk menjelajahi rawa, dan hingga kini mayatnya belum pernah ditemukan.

Namun, anggota Kelompok Riset Cekungan Bandung, T. Bachtiar menjelaskan ada beragam tafsir mengenai Ranca Upas. Bachtiar meyakini bahwa Ranca memiliki arti lahan basah atau rawa, sedangkan upas adalah racun.

Diungkapkan bahwa pada masa lalu, lahan basah atau rawa di gunung itu kemungkinan mengandung gas beracun.

Baca Juga: Beredar akun donasi untuk David di Instagram dan TikTok, Jonathan: Ini nipu, kami gak buka donasi di manapun!

“Seperti halnya Kawah Upas di Gunung Tangkuban Perahu yang mengeluarkan gas lemas mematikan,” ujarnya.

Bachtiar menjelaskan sumber gas tersebut berasal dari gunung api tua Patuha. Keberadaan mata air panas di Ranca Upas mencirikan adanya keterhubungan kawasan tersebut dengan Gunung Patuha.

Dia lantas melanjutkan bahwa Ranca Upas terbentuk sebagai daerah rawa karena lokasinya berupa cekungan yang dikelilingi oleh pegunungan. Di arah selatan ada Gunung Patuha, di utara terdapat rangkaian pegunungan seperti Gunung Tikukur sampai Gunung Cadaspanjang.

Baca Juga: MUDIK GRATIS Lebaran 2023 Kemenhub, Alfamart, dan Matahari dibuka, cek cara dan syarat daftarnya di sini!

“Karena berada di antara gunung-gunung itu maka air dari arah selatan dan dari arah utara masuk ke cekungan itu, menjadi lahan basah,” ujarnya.

Rehabilitasi Ranca Upas pasca kerusakan akibat aktvitas komunitas motor trail 5 Maret 2023.
Rehabilitasi Ranca Upas pasca kerusakan akibat aktvitas komunitas motor trail 5 Maret 2023.

Terjaga sejak zaman kolonial

Uniknya, ketika melihat dari peta-peta yang terbit pada zaman kolonial Belanda (1886, 1925, dan tahun 1943), ternyata keberadaan Ranca Upas masih tetap terjaga dengan luas yang sama.

Baca Juga: TERBONGKAR SAAT REKONSTRUKSI, David menolak ajakan duel Mario Dandy: Gak sepadanlah, gua kurus kayak gini!

“Ini dapat memberikan jawaban bahwa lingkungan hutan hujan tropis di sekeliling ranca itu masih terjaga dengan baik,” ucap Bachtiar.

Bachtiar menilai, ini karena pihak pemerintah kolonial tidak membuka lereng-lereng gunung menjadi perkebunan teh. Mereka hanya memanfaatkan dataran dan hamparan perbukitan rendah yang dijadikannya perkebunan teh yang indah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: tokohinspiratif.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X