JAKARTA INSIDER - Di balik keindahan alam Maluku yang memesona, tersimpan sejarah panjang tentang penyebaran Islam di wilayah timur Indonesia.
Salah satu jejak pentingnya adalah Masjid Wapauwe, yang tercatat sebagai masjid tertua di Maluku dan bahkan salah satu yang tertua di Indonesia.
Terletak di Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, masjid ini dipercaya dibangun pada tahun 1414 oleh Imam Rijali, seorang tokoh penyebar Islam di Maluku.
Baca Juga: Indonesia dan Yordania perkuat kerja sama strategis di sektor pertanian
Dikutip dari kanal YouTube official iNewsMeski usianya sudah lebih dari enam abad, Masjid Wapauwe tetap berdiri kokoh tanpa paku atau semen.
Arsitekturnya menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu gaba-gaba dan atap rumbia, mencerminkan kearifan lokal masyarakat Maluku dalam membangun tempat ibadah yang harmonis dengan alam.
Keunikan lain adalah bentuk bangunannya yang sangat sederhana, namun sarat makna spiritual dan sejarah.
Baca Juga: Kementerian PPPA desak hukuman maksimal untuk Dokter PPDS pelaku pelecehan seksual
Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan Islam pada masa lalu.
Di dalamnya, tersimpan mushaf Al-Qur’an tulisan tangan yang usianya diperkirakan setua dengan masjid itu sendiri, menambah nilai historis dan religius Masjid Wapauwe.
Masjid ini pernah dipindahkan dari lokasi aslinya di Kampung Wawane ke lokasi sekarang di Kaitetu pada tahun 1614 untuk menghindari konflik yang terjadi saat itu.
Baca Juga: Dokter Residen RSHS rudapaksa 3 wanita, terancam hukuman 17 tahun penjara
Pemindahan dilakukan dengan cara gotong royong oleh warga setempat, dan uniknya, struktur masjid tetap utuh selama proses pemindahan.
Hari ini, Masjid Wapauwe menjadi simbol toleransi dan warisan budaya Islam yang dijaga oleh masyarakat lintas agama di sekitarnya.