Bahkan ada yang menjual produk pertanian mereka di bagasi mobil.
"Dulu, saya menggunakan mobil bahan bakar minyak untuk mengirim daging ke daerah perkotaan Kota Xuanwei, dan perjalanan pulang pergi lebih dari 160 kilometer. Biaya bahan bakar lebih dari 100 yuan. Sekarang harganya hanya lebih dari 30 yuan dengan Tesla,” kata seorang penduduk desa.
Dengan penghematan penggunaan bahan bakar, pemililk mobil listrik Tesla berharap dapat menutup biaya mobil dalam waktu sekitar tiga tahun.
Kegiatan pariwisata Desa Panzhiga dari ke hari ke hari semakin meningkat. Terkadang hotel yang dibangun Cai Run tidak lagi bisa menampung wisatawan.
Mereka yang memiliki mobil listrik Tesla model Y kemudian menawarkan mobil mereka sebagai tempat menginap. Kebetulan mobil listrik Tesla model Y ada fasilitas "mode camp " yang memungkinkan penggunaan sistem kendaraan untuk berkemah saat diparkir.
Saat ini, Cai Run memiliki tidak kurang dari enam Tesla yang berbeda. Desa Panzhiga sekarang merupakan rumah bagi t40 mobil listrik, 5 unit di antaranya adalah Tesla Model Y.
"Ini baru permulaan bagi Desa Panzhiga. Memilih Tesla berarti memilih pembangunan berkelanjutan", ujar Cai Run.
Elon musk yang mengetahui perkembangan ini memberi kehormatan bagi Desa Panzhiga dan memberikan supercharger yang ditandatangani langsung oleh Elon Musk.
Pada 2019, Elon musk telah membangun pabrik raksasa pertama di luar Amerika yaitu di Shanghai yang sering disebut Shanghai Gigafactory.
Pembangunan pabrik ini bisa diselesaikan dalam waktu satu tahun dan menelan investasi sebesar USD2 miliar (28 triliun rupiah). Gigafactory menjadi pabrik mobil pertama di Cina yang seluruhnya dimiliki oleh pemodal asing.
Artikel Terkait
Unik dan menarik, yuk simak fakta tentang Facebook yang jarang diketahui orang
Profesi unik ini hanya ada di Jepang. Gaji gede, banyak dilirik pencari kerja. Anda juga bisa!
3 fobia paling unik di dunia, salah satunya takut bayangan sendiri