Berdasarkan jenisnya, Jembatan Cikubang termasuk jembatan dinding, yakni jembatan dimana muatan tidak dipikulkan langsung pada rasuk-rasuknya, melainkan dengan perantaraan rasuk memanjang dan rasuk melintang kepada rasuk-rasuknya. Sedangkan rangkanya menggunakan lantai lintas di atas (vakwerkwandbrug met bovengelegen rijvloer) dengan panjang bentang 12-50 m.
Pada tahun 1950an, Djawatan Kereta Api (cikal bakal PT KAI) melakukan penguatan struktur jembatan di Jawa, salah satunya Jembatan Cikubang. DKA meningkatkan rencana muatan di Stasiun Cikubang, dari awalnya memiliki kekuatan untuk muatan terbagi rata 5,55 t/m (Rencana Muatan 1911 ) ditingkatkan menjadi 8,75 t/m (Rencana Muatan 1921).
Baca Juga: Praktik sewa rahim dalam program surrogate mother, begini hukumnya di Indonesia
Saat ini, Jembatan Cikubang dengan panjang 300 meter menjadi jembatan kereta api aktif terpanjang di Jawa. Jembatan yang berada di bawah Daerah Operasi II Bandung ini dilewati oleh kereta api jarak jauh yang melayani kereta api jurusan Jakarta-Bandung dan Jakarta- Purwokerto melalui Bandung.
Nah, bagi Anda yang sedang berada di Jakarta atau di Bandung, namun belum sempat naik menumpang KA Argo Parahyangan menuju ke Jakarta atau Bandung, untuk menikmati serunya berada diatas ketinggian 80 meter di dalam KA dan melintasi jembatan KA terpanjang di Negara ini, ada baiknya mengatur rencana untuk naik KA Argo Parahyangan.***