Ia menekankan pesan damai Paus, yakni "membangun jembatan, bukan tembok", sebagai prinsip utama yang diwariskan kepada dunia.
Baca Juga: Ditreskrimsus Polda Kalsel berhasil amankan 11 orang Pekerja kasus pupuk oplosan
Pertemuan Bersejarah Trump dan Zelensky
Pemakaman ini juga menjadi ajang pertemuan penting antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Zelensky menyebut pertemuan tersebut sebagai momen yang "berpotensi bersejarah".
Dalam kesempatan itu, Trump juga mengkritik keras Rusia, mempertanyakan komitmen Presiden Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina — sebuah konflik yang selama masa hidupnya selalu disoroti dan didoakan Paus Fransiskus agar segera berakhir.
Baca Juga: 5 Negara dengan tingkat Pendidikan yang rendah, ada Afghanistan hingga Sudan!
140.000 Orang Iringi Prosesi Pemakaman
Usai misa pemakaman, peti jenazah Paus Fransiskus dibawa dalam prosesi lambat melewati jalan-jalan utama kota Roma.
Sekitar 140.000 orang memenuhi rute prosesi, bertepuk tangan dan melambaikan tangan sebagai tanda penghormatan.
Iring-iringan melewati beberapa ikon bersejarah seperti Sungai Tiber, Colosseum, Forum Romawi, hingga Altare della Patria di Piazza Venezia.
Mobil jenazah yang digunakan adalah kendaraan kepausan berwarna putih yang dimodifikasi khusus, menjadi pusat perhatian peziarah dan warga Roma.
Baca Juga: Gubernur DKI Pramono Anung sebut Bunda Iffet tokoh pemersatu musisi Indonesia
Menuju Konklaf Terbesar
Dengan berakhirnya masa berkabung, fokus kini beralih ke pemilihan Paus baru.
Walaupun tanggal pastinya belum diumumkan, konklaf diperkirakan akan dimulai pada 5 atau 6 Mei 2025.
Sebanyak 135 kardinal dijadwalkan hadir dalam konklaf ini, menjadikannya sebagai konklaf terbesar dalam sejarah modern.***