Dibesarkan dari keluarga Broken Home! seorang kreator Kong Vector karya desainnya sampai ke US, simak kisahnya

JAKARTA INSIDER - Hanif Iksa merupakan seorang Desain Grafis Kong Vector sebuah industri creative yang telah memiliki banyak pencapaian dan diakui di mata dunia karena karyanya.

Siapa yang menyangka jika Hanif Iksa sang kreator Kong Vector ini, berasal dari keluarga Broken Home, ia tinggal bersama ibunya di kabupaten Nganjuk Jawa Timur.

Simak kisah selengkapnya Hanif Iksa Desain Grafis Kong Vector dari keluarga Broken Home, akan tetapi bisa sukses meraup penghasilan ribuan dollar.

Baca Juga: Banjir bandang menerjang 6 Kecamatan di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, ratusan rumah warga terendam..

Sebelumya ketahui bahwa Kong Vector merupakan industri creative digital, yang berfokus pada bidang grafis, multimedia dan animasi.

Sebagai pencinta dari Kong Vector ini adalah Hanif Iksa yang akrab di sapa Hanif, seseorang yang dibesarkan dalam keluarga Broken Home akan tetapi tidak pernah mematahkan semangatnya untuk berusaha lebih baik.

Ini semua tidak terlepas dari semangat sang ibu, yang mampu menjadi motivasi dan semangat dalam menjalani kehidupannya.

Baca Juga: Konservasi Alam Nusantara sedang membuka lowongan kerja tahun 2023, simak syarat dan formasinya

Hanif Iksa pun menceritakan kisahnya, saat ia mencoba mengingat kembali kehidupan di masa lalunya tepatnya tidak ingat  kapan ayah dan ibunya bercerai.

Yang Hanif ingat, bahwa ayahnya ini kurang baik sehingga akhirnya ia dibesarkan oleh sang ibunda.

Menurut Hanif, saat ini sering menemukan seseorang melalui unggahan di media sosial mengenai keluarganya yang Broken Home dan meminta belas kasihan.

Baca Juga: Mahfud MD ditanya Merry Riana bila menjadi Cawapres dan pendapatnya tentang 5 tokoh politik, begini jawabnya..

Sementara Hanif sendiri tidak pernah mengeluh jika keluarganya Broken Home, ia juga tidak merasakan bahwa hidupnya tidak lengkap meskipun tanpa kehadiran sang ayah.

Kehidupan sehari-hari Hanif jalani dengan santai dan simpel, segala sesuatunya ia putuskan bersama ibunya.

Hanif mengatakan jika kuliahnya tidak pernah tamat, padahal kuliah sudah berada di dua tempat dengan mengambil jurusan multimedia.