JAKARTA INSIDER - Hari Asyura, yang jatuh pada 10 Muharram, memiliki makna mendalam bagi umat Islam.
Bagi sebagian, ia menjadi hari berkabung mengenang tragedi Karbala; bagi yang lain, menjadi momentum syukur atas keselamatan para nabi.
Di berbagai negara, perayaan Asyura memiliki corak yang unik, dipengaruhi oleh sejarah, budaya, dan pemahaman keagamaan masing-masing masyarakat.
Baca Juga: 10 Keutamaan Puasa Asyura dalam Islam yang Perlu Diketahui
Berikut adalah sepuluh tradisi peringatan Hari Asyura dari berbagai penjuru dunia.
1. Iran – Ta’ziya dan Prosesi Berkabung
Di Iran, Hari Asyura diperingati secara masif dengan pertunjukan teatrikal religius yang dikenal sebagai Ta’ziya.
Baca Juga: Kisah Nabi Yunus AS di Hari Asyura: Doa dalam Kegelapan yang Mengubah Takdir
Pertunjukan ini merekonstruksi kisah syahidnya Imam Husain di Karbala.
Diiringi tangisan dan pembacaan syair duka, masyarakat larut dalam suasana emosional mendalam.
2. India – Matam dan Arak-arakan Tabut
Di India, umat Muslim khususnya dari komunitas Syiah melakukan prosesi arak-arakan sambil menabuh alat musik dan melakukan matam (pukulan dada) sebagai bentuk ekspresi kesedihan.
Baca Juga: Tragedi Karbala dan Pengorbanan Sayyidina Hussain: Kisah Duka Muharram yang Menggetarkan Dunia Islam
Replika tabut Imam Husain juga diarak keliling kota.
Artikel Terkait
Indonesia Resmi menjadi Anggota BRICS, WNI di Brasil Sebut Punya Banyak Harapan untuk Indonesia dan Prabowo
Lisa BLACKPINK Menuai Pujian, Jual Barang Pribadi Untuk Donasi ke Palestina
Tragedi Karbala dan Pengorbanan Sayyidina Hussain: Kisah Duka Muharram yang Menggetarkan Dunia Islam
Kisah Nabi Yunus AS di Hari Asyura: Doa dalam Kegelapan yang Mengubah Takdir
10 Keutamaan Puasa Asyura dalam Islam yang Perlu Diketahui