Kehabisan cara urus anak kecanduan judi dan narkoba, wanita ini terpaksa ambil langkah ekstrem namun mulia

JAKARTA INSIDER - Segala upaya telah dilakukan wanita ini demi cintanya kepada anak lelakinya yang nakal. 

Namun segala upaya yang dia lakukan belum membuahkan hasil dan bahkan kehidupannya dan keamanan tetangganya terganggu oleh anak nakalnya.

Wanita ini pun akhirnya melakukan langkah yang ekstrem demi rasa sayangnya pada anak semata wayang itu. 

Baca Juga: YCAB Foundation Gandeng Chevron Gelar Pelatihan Pengelolaan Sampah bagi Generasi Muda lewat Sustainable Youth Empowerment Program

Kisah nyata ini terjadi di Thailand. Setelah lebih dari 20 tahun hidup dalam ketakutan terus-menerus terhadap putranya yang kecanduan narkoba, seorang wanita berusia 64 tahun dari Provinsi Buriram, Thailand, mengambil tindakan luar biasa untuk melindungi dirinya dan para tetangganya.

Baru-baru ini, ia meminta kontraktor membangun sel penjara di dalam rumahnya, tempat ia dapat mengurung pria berusia 42 tahun itu saat ia menjadi kasar.

Ia mengatakan kepada polisi bahwa ia telah mencoba segalanya untuk menyelamatkan putranya selama bertahun-tahun, termasuk beberapa upaya rehabilitasi di lebih dari 10 pusat rehabilitasi berbeda di seluruh negeri, tetapi tidak ada yang berhasil dan ia menjadi semakin kasar seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto lawatan ke Washington DC, akan melakukan pertemuan perdana dengan Joe Biden

Lebih buruk lagi, pada suatu saat, putranya juga menjadi kecanduan judi, yang memperburuk keadaan.

“Selama dua puluh tahun, saya hidup dalam ketakutan terus-menerus,” kata ibu asal Buriram itu kepada wartawan.

“Saya tinggal sendiri dengan anak saya sejak suami saya meninggal. Salah satu penyebab kematian suami saya adalah depresi dan stres akibat kecanduan narkoba anak saya.

Baca Juga: Sadis! Badut Gacy sang pembunuh yang telah menghabisi 33 anak laki laki dan 26 jasad korban di basement rumahnya

"Saya memasang jeruji besi di rumah saya karena saya khawatir akan keselamatan saya dan tetangga saya.”

Pada tanggal 23 Oktober, wanita itu harus menelepon polisi karena dia tidak dapat mengendalikan putranya sendiri.