Baca Juga: Viral! Sekarung ular Kobra dilemparkan ke rumah mantan Gubernur Banten
Untuk menghasilkan SDM yang unggul dalam suatu bidang, Agus juga menambahkan bahwa tidak hanya memberikan ilmu teori-teori dasar kepada para pembelajar.
Riset untuk memperdalam pengetahuan di sebuah bidang juga sangat memiliki peran yang penting.
Saat ini, Indonesia dikatakan oleh Agus masih terbilang sangat minim dalam menginvestasikan dana untuk kebutuhan riset terutama di bidang otomotif yang sudah masuk ke ranah elektrifikasi.
Baca Juga: Bacaan takbiratul ihram dan doa iftitah lengkap bahasa arab, latin dan terjemah Indonesia
"Investasi untuk riset itu saya rasa masih kurang, kalau kita lihat negara-negara seperti India, Vietnam dan juga Thailand sudah maju sekali mereka," ucap dia.
"Riset baterai kita itu masih sedikit dan kecil jika dibandingkan dengan negara maju. Terus, riset di bidang komponen motor dan controler itu juga masih sedikit jumlahnya," tambah dia.
Untuk menghindari menjadi "tukang jahit" di negeri sendiri, pemerintah juga sudah mulai membuat super tax deduction kepada industri yang terlibat melakukan pengembangan SDM yang unggul.
Baca Juga: Prakiraan cuaca Jakarta pada malam dan dini hari ini pada Kamis 26 Januari 2023, waspadai awan tebal
Hal tersebut tentunya sudah tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2019, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 128 Tahun 2019, dan PMK Nomor 153 Tahun 2020.
"Pemerintah saat ini sudah mulai buat super tax deduction yang menyambungkan dengan industrinya jadi tidak terpisah. Riset juga link ke industri, jadi itu yang harus di didorong dari industri, perguruan tinggi dan juga pemerintah," tegas dia.
Saat ini, investasi dana untuk riset itu pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp100 miliar lebih.
Agus bersama dengan kawannya di ITB, mendapat jatah sebesar Rp15 miliar yang harus dibagi ke enam komponen untuk dilakukan riset.
Baca Juga: Waspada jangan terlalu stres berlebihan yang berdampak pada timbulnya kanker
"Meski begitu kalau berkaca pada China, Indonesia masih tertinggal jauh. China dalam satu komponen bisa menghabiskan miliaran dolar," ucap dia.