JAKARTA INSIDER – Acara 3rd ASEAN Conference on Crime Prevention and Criminal Justice (ACCPCJ) ajang menjadi pembuktian bagi Muhamad Faishal untuk mempresentasikan gagasannya tentang kebijakan pemimpin dunia terhadap hukum intelektual properti yang mengatur tentang dunia virtual dan metaverse di masa sekarang dan masa depan.
Dalam presentasinya, Faishal yang dalam forum ini mewakili generasi Z dan Indonesia, menjelaskan secara detail gagasannya mulai dari tujuan, regulasinya yang akan digunakan sampai kapan regulasi tersebut bisa dilaksanakan.
Pada kesempatan itu Faishal mendapat beberapa pertanyaan dari para pemimpin dunia salah satunya tentang bagaimana cara mengedukasi masyarakat umum tentang hukum yang berlaku pada dunia virtual.
Baca Juga: Tak gunakan helikopter, Presiden Joko Widodo pilih jalur darat tinjau korban gempa Cianjur
Muhamad Faishal menjawab, dengan mempromosikan melalui sosial media dan bekerja sama kepada semua generasi muda yang ada di dunia bahwa dunia virtual ini bisa menjadi peluang positif tetapi di satu sisi dapat menjadi boomerang jika kita tidak tahu tentang hukum yang berlaku.
“Mmaka dari itu saya dan generasi Z lainnya harus mengedukasi masyarakat secara entertaint dan mudah agar dapat diserap dan ditangkap masyarakat, bukan dengan cara yang berat seperti acara-acara formal, tetapi dengan metode hiburan dan sesuatu hal yang viral dalam media sosial,” jawab Faishal.
Diketahui, ASEAN baru saja merayakan hari jadinya yang ke-55 pada 8 Agustus 2022. Adapun 3rd ACCPCJ tahun ini diselenggarakan oleh Thailand Institute of Justice (TIJ) dengan mandat dari kerajaan Thailand dan di bawah naungan PBB, di Bangkok pada 22 - 24 Agustus 2022.
Baca Juga: Hindari perang musim dingin, 3 juta masyarakat Ukraina bermigrasi tinggalkan ibukota Kyiv
Untuk pertama kalinya sejak pandemi, tahun ini ACCPCJ sebagian besar dilakukan secara langsung.
Acara ini mengundang jajaran pimpinan ASEAN, PBB, menteri-menteri di Asia, pimpinan Thailand Institute of Justice.
Konferensi ACCPCJ tahun ini mengangkat tema “Menjawab Tantangan Kejahatan dan Keadilan di tengah Pemulihan ASEAN dari Krisis Covid-19”.
Ada tiga kelompok masalah yang harus ditangani meliputi kejahatan dunia maya, reformasi peradilan, dan kerjasama internasional.
Baca Juga: Bongkar rahasia sukses pengusaha muda. Nomor 11 sangat penting dilakukan.
Selain Muhamad Faishal, delegasi dari Indonesia diwakili oleh Deputi II Kepala Staf Kepresidenan di Kantor Staf Presiden pada Kabinet Kerja dan Diplomat Indonesia.