JAKARTA INSIDER - Penyelam di lepas pantai timur Florida telah menemukan sisa-sisa dari pesawat ulang-alik Challenger.
Pesawat ulang alik alik ini gagal meluncur ke ruang angkasa dan meledak setelah lepas landas dari Kennedy Space Center, pada 28 Januari 1986 atau lebih dari 36 tahun yang lalu.
Seorang kru televisi secara tidak sengaja menemukan sisa pesawat saat mencari puing-puing pesawat perang era Perang Dunia II di dasar Samudra Atlantik.
Di situlah tim penyelam melihat benda logam datar besar dengan ubin persegi 8 inci yang berbeda tergeletak di dasar laut.
Melansir dari UPI, Minggu (13/11/2022), kedekatan benda itu dengan Space Coast Florida mendorong kru History Channel untuk menghubungi NASA.
NASA akhirnya mengeluarkan pernyataan pada Kamis yang mengonfirmasi bahwa benda itu memang bagian dari Challenger.
Penemuan itu adalah yang pertama terkait dengan penerbangan luar angkasa yang gagal dalam lebih dari 25 tahun, dengan NASA mengambil artefak tersebut sebagaimana diwajibkan oleh hukum.
Ledakan yang menghancurkan Challenger terjadi 73 detik setelah lepas landas, menewaskan semua tujuh astronot.
Diantaranya, komandan penerbangan Francis R. "Dick" Scobee, pilot Michael J. Smith, spesialis misi Ronald E. McNair, yang akan menjadi astronot kulit hitam kedua yang mencapai luar angkasa.
Selanjutnya Ellison S. Onizuka, yang merupakan orang Asia-Amerika pertama di luar angkasa, insinyur Gregory B. Jarvis dan Christa McAuliffe yang terpilih menjadi guru sekolah pertama di luar angkasa.
"Meskipun sudah hampir 37 tahun sejak tujuh penjelajah pemberani kehilangan nyawa mereka di kapal Challenger, tragedi ini akan selamanya terpatri dalam memori kolektif negara kita," tulis Administrator NASA Bill Nelson.
"Untuk jutaan orang di seluruh dunia, termasuk saya, 28 Januari 1986, masih terasa seperti kemarin."
Investigasi kemudian menemukan bahwa segel bahan bakar di segmen pendorong roket padat kapal telah dikompromikan karena es dan suhu beku pada hari peluncuran.