Tak lama setelahnya, bahkan sebelum Eka dapat mengambil tindakan lebih lanjut, kurir palsu yang mengaku dari Grab turut menghubunginya.
Tanpa ragu, Eka mengutarakan bahwa ia tengah berdiskusi dengan pihak toko terkait kebenaran klaim tersebut.
Namun, sang kurir malah memaksa dan mengancam, menciptakan ketidaknyamanan yang semakin nyata.
Eka memutuskan untuk mencari kejelasan dari pihak toko.
Baca Juga: Siap jadi PNS? Inilah jadwal lengkap penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2023
Melalui platform e-commerce, Eka berbicara dengan admin toko yang mengkonfirmasi bahwa sang kurir palsu benar-benar berusaha menipunya.
Garansi laptop Eka, ternyata masih berlaku dan aman.
Tanpa ragu, Eka menolak permintaan penipu untuk mengembalikan laptop tersebut.
Mereka menyuruh sang kurir untuk membawanya kembali.
Namun, pertanyaan yang mungkin muncul di benak Anda adalah: Bagaimana mereka bisa mengetahui alamat dan nomor telepon Eka?
Baca Juga: Petualangan daredevil Remi Enigma berakhir, jatuh dari atap gedung tinggi ketika beraksi
Pertanyaan tersebut ternyata menyorot pada taktik dan rencana yang lebih rumit.
Melalui penelusuran lebih lanjut, Eka menemukan bahwa modus penipuan ini melibatkan oknum-oknum di balik layanan pengiriman.
Mereka dapat mengakses informasi pribadi pelanggan, seperti alamat rumah dan nomor telepon, untuk melancarkan aksinya.
Keberanian dan kelicikan modus penipuan ini semakin memprihatinkan.