JAKARTA INSIDER - Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan besar pada layanan mereka sejak 8 Mei lalu.
Awalnya, pihak bank mengklaim bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh pekerjaan pemeliharaan teknis.
Namun, kelompok hacker LockBit mengungkapkan bahwa mereka lah yang berada di balik gangguan tersebut.
Baca Juga: Jamie Foxx aktor pemenang Oscar dilarikan ke rumah sakit, diduga alami komplikasi medis
Melalui akun Twitter @darktracer_int, pengamat kriminal digital, LockBit telah merilis pernyataan pada 13 Mei.
LockBit mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas gangguan di Bank Syariah Indonesia.
"Kami menyerang Bank Syariah Indonesia pada 8 Mei, dan menghentikan seluruh layanan mereka," tulis mereka dalam pernyataan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Pemilihan Turki: Pertarungan Akbar Antara Erdogan AKP dan Kilicdaroglu CHP
Lebih lanjut, LockBit juga mengklaim telah mencuri sekitar 1.5 terabyte data internal bank, termasuk informasi dari 15 juta pelanggan dan karyawan.
Mereka bahkan mengancam akan merilis semua data yang telah dicuri di dark web jika negosiasi dengan pihak bank gagal.
Dalam postingan mereka, LockBit juga mengecam manajemen BSI yang menurut mereka berbohong kepada pelanggan dan mitra mereka dengan melaporkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh pekerjaan pemeliharaan teknis.