JAKARTA INSIDER - Dark AI adalah istilah untuk menyebut kecerdasan buatan yang dikembangkan atau digunakan tanpa batasan etika, regulasi, maupun pengawasan resmi.
Berbeda dengan AI konvensional yang dirancang untuk membantu manusia dalam pekerjaan, riset, maupun inovasi, Dark AI justru digunakan untuk tujuan berbahaya, tersembunyi, dan sering kali ilegal.
Teknologi ini dapat bekerja dengan algoritma adaptif yang mampu mempelajari pola perilaku digital, memanipulasi informasi, dan menyerang sistem komputer dengan cara yang sulit dilacak.
Baca Juga: Dark AI dan Negara, Investigasi Ancaman Siber yang Mengintai Masa Depan
Karena sifatnya yang “liar”, Dark AI sering dikaitkan dengan dunia siber gelap, operasi intelijen, hingga kejahatan digital.
Bahaya Dark AI bagi Dunia Digital
1. Serangan Siber Tingkat Lanjut
Dark AI mampu melakukan peretasan kompleks dalam waktu singkat, menembus sistem keamanan berlapis, dan melancarkan serangan DDoS maupun pencurian data tanpa meninggalkan jejak jelas.
Baca Juga: Gempa Guncang 15 Wilayah Indonesia Semalaman, dari Sumatera hingga Papua
2. Manipulasi Informasi dan Opini Publik
Dengan kemampuan membuat konten palsu yang realistis, Dark AI dapat digunakan untuk menyebarkan propaganda, hoaks, maupun manipulasi politik secara masif.
3. Pelanggaran Privasi
Dark AI bisa menyusup ke data pribadi pengguna, melacak aktivitas digital, hingga menciptakan profil individu untuk tujuan ilegal, mulai dari penipuan hingga pemerasan.
Baca Juga: QRIS Mendunia! Mulai Bisa Digunakan di China, Berlaku Inbound dan Outbound