JAKARTA INSIDER – Kejahatan cyber, khususnya dalam hal pencurian data alias phising kini sedang merambah di segala lini kehidupan.
Aplikasi sejuta umat, whatsapp, pun tak luput menjadi medium ulah kriminal para pelaku kejahatan untuk melakukan pencurian data-data penting.
Data-data penting yang biasanya disasar oleh para pelaku pencurian data alias phising melalui aplikasi whatsaap biasanya berupa inforsmasi pribadi terkait data perbankan mulai dari tanggal lahir, nama ibu kandung, hingga nomor OTP.
Baca Juga: Update Haji 2023: Sebanyak 135.475 Jemaah haji telah tiba di Tanah Air, jemaah wafat 719 orang
Dengan mengakses data-data tersebut, mereka akan dengan mudah membobol password dan leluasa menguras isi rekening korban.
Ada beragam modus yang digunakan untuk melakukan aksi kejahatan ini. Umumnya mereka memanfaatkan tingginya pemakaian WhatsApp.
Dilakukan melalui kiriman pesan whatsaap, mereka menyisipkan file APK atau PDF dalam narasi yang dikirimkan.
Baca Juga: Kabar baik, Jokowi ungkap permintaan ekspor Pindad meningkat tajam
Setelah sebelumnya modus resi paket terbongkar, para pelaku kriminal kini bermetamorfosa dengan modus kiriman undangan, pemberitahuan biaya transaksi bank, sampai orang minta OTP dengan alasan salah input nomor.
Melansir unggahan Instagram @perupadata, berikut ini modus phising via Whatsapp yang wjaib diwaspadai:
1. Undangan pernikahan palsu
- Format APK (undangan)
- Narasi: “Kami berharap kehadirannya”.
2. Kurir paket palsu
- Format APK (resi)
- Narasi: "Ada paket atas nama penerima".
3. CS Bank Palsu