JAKARTA INSIDER - Google Solution Challenge (GSC) resmi umumkan Global Top 100 Teams usai menjalani seleksi ketat dengan lebih 2.000 pendaftar dari 76 negara perwakilan Asia, Eropa, Afrika, Amerika, Australia.
Tim yang telah terpilih nantinya akan mendapatkan bimbingan dari Google dan pakar lainnya guna memberikan solusi dalam meningkatkan kualitas aplikasi yang ingin dikembangkan.
Di antara peserta yang terpilih, berikut adalah 9 tim yang merupakan perwakilan dari Indonesia, yaitu:
1. Agrease dari Universitas Sriwijaya
2. Freya dari Universitas Sriwijaya
3. Aseupan dari Universitas Brawijaya
4. Stuntion dari Universitas Brawijaya,
5. Cookuy dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
6. Neat Tip dari Universitas Gunadarma
7. No Stunting dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
8. Voiye dari Universitas Komputer Indonesia
9. Wonder Reader dari Binus University International.
Baca Juga: Jangan lakukan 5 kebiasaan ini agar daya ingat tetap tajam
Kesembilan aplikasi ini dapat menunjukkan solusi dari beberapa permasalahan sosial masyarakat Indonesia yang sangat beragamKesembilan aplikasi ini dapat menunjukkan solusi dari beberapa permasalahan sosial masyarakat Indonesia yang sangat beragam.
Mulai dari mengatasi kesulitan mencari parkiran kendaraan roda dua hingga memberikan dukungan dan pendampingan kepada korban yang mengalami kekerasan fisik dan mental.
Salah satu aplikasi yang telah berhasil masuk Top 100 ini adalah Freya dari Universitas Sriwijaya yang berfokus pada pencegahan kekerasan terhadap perempuan.
Tujuan aplikasi ini dikembangkan yakni untuk menanggapi SDG PBB Nomor 5 tentang Kesetaraan Gender dan Nomor 16 Tentang Target Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat 16.1.1.
“Freya menggunakan kombinasi Angular sebagai basis website yang memberikan gema informasi tentang Freya, Flutter sebagai rumah Freya, serta Golang, Google Cloud dan Firebase sebagai sumber pikirannya," pungkas Muhammad Zidane Arkan, anggota tim pengembang Freya.
"Harapan kami agar Freya dapat membantu perempuan untuk mencegah kekerasan yang dapat terjadi, yang pemilihan namanya terinspirasi dari dewi dalam mitologi Nordik,” sambungnya.
Baca Juga: 23 Cara melihat khodam pendamping diri sendiri, hati-hati bagi Anda yang penakut
Neat Tip merupakan digitalisasi usaha penitipan motor konvensional berbasis mobile yang bisa digunakan secara online maupun offline dengan tujuan membantu pemilik usaha penitipan motor dan pengguna kendaraan motor.
“Pengembangan aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi dari usaha penitipan motor yang lebih efisien dan optimal melalui digitalisasi," tutur Abadi Suryo Setiyo, anggota tim pengembang Neat Tip.
"Pengembangan Aplikasi Neat Nip menggabungkan berbagai teknologi yang disediakan oleh Google. Contohnya, fitur utama Neat Tip yaitu Spot Parking Area menggunakan teknologi Google Maps untuk mendapatkan real-time GPS navigation dari lokasi penitipan motor yang tersedia," tambahnya.
Artikel Terkait
Google akhirnya bongkar lima kesalahpahaman AI generatif di perusahaan yang telah berhasil ditangani
Tidak ingin kalah dengan OpenAI, Google rilis update teknologi AI mereka di IO 2023
Google Cloud tampil dengan wajah baru melalui kemampuan AI Generatif terkini, rilis Duet AI for Google Cloud
Google merilis laporan resmi tentang agenda kebijakan untuk perkembangan AI yang bertanggung jawab
Google akan hapus akun Gmail akhir 2023, siap-siap ini yang akan terjadi!