UNESCO dan Huawei membuka akses pendidikan digital bagi 3.000 siswa di Ghana melaui program TECH4ALL

photo author
- Jumat, 29 September 2023 | 16:00 WIB
Proyek TECH4ALL yang diprakarsai oleh UNESCO dan Huawei akan memberikan manfaat pendidikan kepada 3.000 siswa di Ghana. (theindependentghana.com)
Proyek TECH4ALL yang diprakarsai oleh UNESCO dan Huawei akan memberikan manfaat pendidikan kepada 3.000 siswa di Ghana. (theindependentghana.com)

JAKARTA INSIDER - Inisiatif kolaboratif antara UNESCO dan Huawei, yang dikenal dengan nama TECH4ALL, bertujuan untuk membantu sekitar 3.000 siswa di Ghana dalam meningkatkan akses mereka terhadap pendidikan digital.

Proyek ini memiliki fokus utama untuk menjaga konsistensi dan kualitas pembelajaran, baik dalam situasi pendidikan biasa maupun saat darurat.

TECH4ALL berkomitmen untuk mengembangkan sistem pendidikan yang tahan banting, yang dapat menghubungkan pembelajaran di kelas dengan pembelajaran jarak jauh.

Baca Juga: Aplikasi RTRW: panduan lengkap untuk akses informasi disekitar Anda! 

Selain itu, proyek ini juga berupaya memberikan manfaat inklusi digital dan berkelanjutan bagi 1.000 guru di Ghana.

Kolaborasi ini melibatkan UNESCO, Huawei, serta kementerian pendidikan dan mitra terkait dari Ghana, Mesir, dan Ethiopia.

Ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan fokus pada pemecahan tantangan global dalam bidang pendidikan, pelestarian lingkungan, perawatan kesehatan, dan pengembangan pedesaan.

Baca Juga: Jelajahi keajaiban IKN Nusantara melalui game Roblox! Inovasi terbaru dari Kementerian PUPR

TECH4ALL, yang dimulai pada tahun 2020, diharapkan akan selesai pada bulan Juli 2024.

Ken Hu, Chairman Rotasi Huawei Technologies, menekankan bahwa TECH4ALL bertujuan untuk meningkatkan inklusivitas dengan memberdayakan individu yang terpinggirkan agar dapat menguasai teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Ini termasuk memberikan pelatihan keterampilan digital kepada kelompok-kelompok yang kurang beruntung seperti orang dengan disabilitas, perempuan, dan komunitas terpencil.

Baca Juga: Pemerintah tutup TikTok Shop, warga negara Indonesia kehilangan pekerjaan

Diaby Moustapha Mamy (Ing.), Penasihat Senior Bidang TIK dan Transformasi Digital, African Union Commission Office of the Deputy Chairperson, juga menganggap inklusi digital sebagai kunci untuk memanfaatkan potensi digital penuh Afrika.

Mamy menekankan bahwa transformasi digital dapat membantu mencapai pertumbuhan inklusif dan pembangunan berkelanjutan di benua ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: theindependentghana.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

8 Fakta China Hidup di Teknologi Masa Depan

Selasa, 23 September 2025 | 15:59 WIB

Daftar Jet Tempur Tercepat di Dunia, Rusia Paling Unggul

Minggu, 21 September 2025 | 09:44 WIB
X