DPD PDIP Jawa Barat: Raih kembali kejayaan Banteng Hitam Moncong Putih di Jawa Barat

JAKARTA INSIDER - DPD PDIP Jawa Barat bertekad merebut kembali posisi pemenang di Pemilu 2024. Pada Pemilu 2019, Partai Gerindra sukses menggeser PDIP sebagai pemenang pemilu.

Perolehan suara PDIP Jawa Barat pada Pemilu 2019, mengalami penurunan dibandingkan dengan Pemilu 2014.

Di Pemilu 2014, PDIP memperoleh 4.159.404 suara dan mendapat 20 kursi. Tahun 2014, jumlah pemilih di Jawa Barat 33,82 juta. Yang menggunakan hak pilih 23,99 juta.

Baca Juga: Janji manis Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti dalam perebutan Ketua Umum PSSI

Sementara di Pemilu 2019, PDIP memperoleh 3.510.525 suara dan mendapat 20 kursi. Tahun 2019, jumlah pemilih di Jawa Barat mencapai 34.610.297.

Dari angka tersebut, yang menggunakan hak pilihnya sebesar 27.476.079 orang.

Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, optimistis PDIP bisa menang dan menjadi basis suara di Jawa Barat pada Pemilu 2024.

"Jawa Barat itu bukan basis partai siapapun. Tidak ada partai yang mengklaim, Jawa Barat menjadi basis, karena setiap pemilu, selalu berganti pemenangnya. PDIP dulu 1999, Golkar 2004, 2009 Demokrat, 2014 PDIP, 2019 Gerindra," kata Ono Surono usai penanaman pohon pada program Penghijauan Nasional di tepi Sungai Kalimalang, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Bekasi. (15/1/2023)

Baca Juga: Karltzy ukir sejarah usai bawa Echo juara M4 World Championship

PDIP, aku Ono Surono, punya catatan khusus agar PDIP bisa kembali berjaya di Jawa Barat. "Dari mulai konsolidasi organisasi, sampai dengan bagaimana kita membuat program-program yang langsung menuju ke rakyat sehingga Jawa Barat akan menjadi milik PDIP", jelas Ono Surono.

Lebih lanjut Ono Surono mengatakan bahwa dirinya siap jika ditugaskan sebagai calon legislatif di Pemilu 2024.

"Tugas utama saya memenangkan PDIP di Jawa Barat. Soal penugasan calon legislatif, saya menunggu perintah dari DPP PDIP", ujar Ono Surono.

Baca Juga: Jadi korban pelecehan, Dikta serius mau belajar kungfu

Poltracking Indonesia membuat survei elektabilitas partai politik di lima wilayah Pulau Jawa. Di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.