JAKARTA INSIDER - Warga Palestina mengutuk kunjungan ke situs suci yang diperebutkan di Yerusalem oleh seorang menteri sayap kanan Israel.
Kunjungan pejabat Israel ini sebagai "provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir yang menyerukan garis keras terhadap warga Palestina, berjalan di sekitar lokasi yang dikelilingi oleh polisi.
Persaingan klaim atas kompleks itu sangat memecah belah Israel dan Palestina.
Ketegangan meningkat dengan munculnya pemerintahan nasionalis Israel yang baru.
Kunjungan Ben-Gvir adalah tindakan publik pertamanya sejak pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dilantik lima hari lalu.
Situs puncak bukit Masjid Al Aqsa adalah tempat paling suci dalam Yudaisme dan tersuci ketiga dalam Islam.
Hal ini dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, situs dari dua kuil Alkitab, dan Muslim sebagai Haram al-Sharif, tempat kenaikan Muhammad ke Surga.
Seluruh kompleks dianggap Masjid al-Aqsa oleh umat Islam.
Orang Yahudi dan non-Muslim lainnya diizinkan untuk pergi ke kompleks tetapi tidak berdoa, meskipun orang Palestina melihat kunjungan oleh orang Yahudi sebagai upaya untuk mengubah status quo yang rapuh.
Ben-Gvir, pemimpin partai Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi), telah lama mengatakan bahwa dia ingin mengubah aturan untuk mengizinkan ibadah Yahudi di situs tersebut.
"Temple Mount terbuka untuk semua orang," cuitnya, disertai dengan foto dirinya dikelilingi oleh penjagaan keamanan dengan Kubah Batu emas di latar belakang.
Artikel Terkait
1 Januari, ratusan warga Palestina rayakan hari jadi Fatah di Gaza
2022 tahun terburuk untuk Palestina! Israel habisi 225 masyarakat di jalur Gaza
Resolusi PBB perintahkan Israel bongkar tembok Palestina, tunjukkan kemunafikan Amerika, Inggris dan Jerman
Turki, Iran, dan Rusia kecam Israel pasal ledakan rudal di Bandara Internasional Damaskus
Menteri Pertahanan Turki sebut serangan Israel terhadap Bandara Internasional Damaskus tidak fair!
Vladimir Putin kecam Israel terkait serangan terhadap Bandara Internasional Damaskus Suriah