Jubir Kremlin tegaskan proposal perdamaian usulan Ukraina harus memperhitungkan beberapa hal ini

photo author
- Kamis, 29 Desember 2022 | 13:46 WIB
Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov.
Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov.

 

JAKARTA INSIDER - Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) serta Wilayah Kherson dan Wilayah Zaporozhye telah mengadakan referendum, di mana mayoritas pemilih memilih untuk bergabung dengan Rusia, serta melepaskan diri dari negara Ukraina.

Bagi Rusia, 4 wilayah baru ini harus diperhitungkan, saat proposal perdamaian Ukraina - Rusia di tingkat global, dibicarakan.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada hari Rabu (28/12), menegaskan sejauh ini tidak ada 'rencana perdamaian' Ukraina dalam bentuk apa pun.

Baca Juga: Yuk kenalan dengan Lando, Sang Pelindung Laut. Gim yang terinspirasi dari Masyarakat Bajo

Penegasan itu disampaikan saat menjawab permintaan untuk mengomentari inisiatif Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, untuk menghasilkan "rencana perdamaian" pada Februari mendatang dalam pertemuan puncak perdamaian di PBB.

Lebih lanjut Dmitry Peskov menegaskan bahwa tidak ada 'rencana perdamaian' Ukraina yang mungkin, jika tidak memperhitungkan realitas modern - dengan wilayah Rusia, dengan empat wilayah baru bergabung dengan Rusia.

"Rencana apa pun yang tidak mempertimbangkan keadaan ini, tidak dapat diklaim sebagai rencana perdamaian," ucap Dmitry melansir laman kantor berita Rusia, TASS ( Russian News Agency, yang dikutip JakartaInsider, Kamis (29/12).

Baca Juga: Hamzah Haz galau hati akan nasib PPP di Pemilu 2024, elektabilitasnya masih rendah

Sebelumnya, pemimpin Ukraina, Vlodomier Zelenskiy mengatakan pada pertemuan gabungan Kongres AS, setelah pembicaraannya dengan Presiden AS Joe Biden, bahwa keduanya telah membahas proposal Kiev untuk menyelesaikan konflik Ukraina.

Menurut Zelenskiy, Biden mendukung inisiatif Ukraina untuk mengadakan KTT perdamaian global untuk membahas proposal perdamaian, berisi 10 poin usulan Zelenskiy.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan, bahwa Kiev bermaksud untuk mengadakan "pertemuan puncak perdamaian" di PBB pada akhir Februari, dan menyarankan agar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berfungsi sebagai mediator, dan Guterres menyatakan kesiapan untuk melakukannya.

Baca Juga: HIV tidak dapat menular melalui gigitan nyamuk, mitos atau fakta?

Sebagaimana diketahui, sejak 23 September hingga 27 September, Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) serta Wilayah Kherson dan Wilayah Zaporozhye mengadakan referendum, di mana mayoritas pemilih memilih untuk bergabung dengan Rusia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: tass.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

X